Gatot Nurmantyo Tegaskan Dirinya Tidak Takut Ditangkap: Saya Bukan Sombong

- 21 Oktober 2020, 18:25 WIB
Singgung Penangkapan Aktivis KAMI di ILC, Gatot Nurmantyo mengaku tidak takut
Singgung Penangkapan Aktivis KAMI di ILC, Gatot Nurmantyo mengaku tidak takut /Tangkap Layar Youtube Indonesia Lawyers Club/

MANTRA SUKABUMI - Mantan Panglima TNI yang juga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo mengaskan dirinya tidak takut ditangkap.

Dirinya menyatakan hal itu bukan karena sombong, namun Gatot mengaku sebagai mantan Panglima TNI harus menjaga marwah dan sumpah prajurit.

Karena itulah saat tampil dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang pada Selasa, 20 Oktober 2020 Gatot menegaskan tidak takut jika ditangkap Polri.

Baca Juga: Segera Cek Daftar Penerima BLT UMKM Rp 2,4 via eform.bri.co.id/bpum, Cukup Siapkan KTP

Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini

Seperti diketahui, sejumlah anggota dan pimpinan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ditetapkan sebagai tersangka Undang-undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Jadi saya bukan sombong, tapi karena memang saya sebagai mantan Panglima TNI, saya tidak boleh takut. Saya harus menjaga marwah prajurit-prajuit TNI, itu belum lagi dari Kopassus, belum lagi Denjaka, Kopaska, Kostrad, lebih lagi itu" ujarnya.

Gatot juga mengingatkan jika Indonesia adalah negara demokrasi dan hukum. Sehingga produk yang dibuat melalui proses demokrasi yang tujuannya untuk memberikan batasan kewenangan bagi para penyelenggara negara.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Akhirnya Tantang Polri Buktikan Dalang Demo UU Cipta Kerja: Tidak Perlu Tuduh KAMI

"Saya hanya mengingatkan berdasarkan pasal 1 UUD 1945, bahwa negara Indonesia adalah negara demokrasi dan negara hukum. Dan hukum dibuat dengan cara demokrasi dan untuk sebagai pengatur dan pembatas kewenangan penyelenggara negara. Di mana, penyelenggara negara harus mematuhi hukum ini," demikian Gatot Nurmantyo.

Gatot juga menambahkan jika dieinya hingga saat ini belum mengetahui kesalahan para anggota dan pimpinan KAMI yang ditangkap. Diantaranya Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.

"Kesalahan mereka sampai sekarang saya belum tahu jelas, tapi logika berfikirnya begini, kalau itu hanya pembicaraan di WA, group, suatu saat anak saya ada acara ulang tahun kemudian saya pas ada tamu, lalu bilang bapak sudah di jalan nih, sudah otw, itu adalah penipuan, bisa kena pasal juga itu. Itu yang perlu dipertimbangkan dengan baik, apalagi yang dibicarakan adalah masalah politik," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah