Indonesia Tercatat Jadi Tukang Stempel Halal, Wapres : Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia

- 24 Oktober 2020, 14:05 WIB
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin. /Dok. KIP Setwapres/

MANTRA SUKABUMI - Ma'ruf Amin selaku Wakil Presiden RI mengatakan jika Indonesia hanya menjadi konsumen dan “tukang stempel” untuk produk halal yang diimpor.

Padahal, mayoritas penduduk yang ada di Indonesia beragama Islam. Dan tentunya hal tesebut tak harus dipertanyakan kembli.

Wapres mengungkapkan, Indonesia memiliki lebih dari 50 lembaga sertifikat halal yang telah dapat pengakuan dunia.

Baca Juga: Waspada Terhadap 8 Tanaman Ini yang Mungkin Sering Anda Makan dan Nikmati! Salah Satunya Tomat

Baca Juga: Waspada, Berikut 4 Jenis Makan Penyabab Asam Urat yang Harus Anda Hindari

"Jadi memang Indonesia memang tukang menstempel, tukang mengesahkan produk-produk halal di berbagai negara dunia," tegasnya dalam acara Webinar Strategis Nasional "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia" yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada Sabtu, 24 Oktober 2020.

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com, selain itu, ia menilai bahwa pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Bahkan pada 2018, nilai konsumsi produk pasar halal dunia mencapai US$2,2 triliun dan akan terus berkembang mencapai US$3,2 triliun pada 2024.

Oleh karena itu, ia berharap, Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia dengan meningkatkan ekspor.

"Sementara berdasarkan laporan Global Islamic Economic Report tahun 2019, Brazil merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai US$5,5 miliar yang disusul oleh Australia dengan nilai US$2,4 miliar," ujarnya.

Wapres menyebut, permintaan produk halal oleh konsumen muslim global pun mengalami peningkatan setiap tahunnya. The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020 memperlihatkan besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal yang mencapai US$2,2 triliun pada 2018, dan diproyeksikan akan mencapai US$3,2 triliun pada 2024.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x