Stadion modern ini mulai dibangun pada 2017 dan selesai dikerjakan Juni 2019. Anggaran sebesar Rp1,3 triliun dihabiskan untuk membangun Stadion Utama Lukas Enembe, nama resmi yang disematkan bagi fasilitas olahraga terbesar kedua di Indonesia setelah Stadion .
Baca Juga: Jadwal Pencairan Resmi BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Segera Cek Disini!
Gelora Bung Karno Jakarta itu.
Pembiayaannya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Papua selama empat tahun (multiyears).
Stadion Lukas Enembe dibangun tiga lantai dengan luas bangunan mencapai 71.697 meter persegi di atas lahan seluas 13 ha. Selain sebuah lapangan sepak bola berstandar Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), induk olahraga sepak bola dunia, stadion itu juga dilengkapi lintasan atletik yang juga telah bersertifikasi induk olahraga atletik dunia, Federasi Atletik Internasional atau IAAF.
Untuk menampung penonton disediakan 40.000 tempat duduk dengan tipe tunggal (single seat). Stadion utama tadi merupakan salah satu bagian fasilitas olahraga yang dibangun di dalam kompleks olahraga Stadion Lukas Enembe.
Ada pula Gedung Istora, Arena Akuatik Lukas Enembe, dan lapangan tembak indoor serta dua lapangan latihan sepak bola.
Arena Akuatik Lukas Enembe menjadi kolam renang terbaik di Indonesia Timur. Dengan luas bangunan 17.733 m2 dan 1.772 tempat duduk single seat, arena renang ini telah bersertifikasi Federasi Renang Internasional (FINA).
Baca Juga: Kenali, 6 Langkah Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Pandemi Covid-19
Ini menjadi venue renang ketiga di Indonesia, setelah Arena Akuatik Gelora Bung Karno dan Sekolah Olahraga Ragunan, yang mendapat pengakuan induk olahraga renang dunia serta diizinkan menggelar pertandingan tingkat internasional.