Network
MANTRA SUKABUMI – Dalam siaran pers yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Rabu, 4 November 2020, Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan proses realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai Rp336,86 Triliun dari total anggaran yang disiapkan yakni sebesar Rp695,2 Triliun. Artinya sudah Rp52,8 persen program PEN yang terealisasi.
"Sesuai arahan bapak presiden kami berharap bahwa sisa anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional bisa kita serap semua. Minimal 100 Triliun bisa kita salurkan di Kuartal IV 2020," ujar Ketua Satgas PEN.
Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin menambahkan program PEN terbesar berasal dari klaster perlindungan sosial yang memiliki pagu anggaran sebesar Rp203,9 Triliun dan telah terealisasi Rp176,38 Triliun.
Program yang termasuk ke dalam klaster perlindungan sosial antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bansos Tunai Non Jabodetabek, Bansos Sembako Jabodetabek, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa, dan Diskon Listrik.
Baca Juga: Rayakan Awal Bulan November dengan Merchant Baru ShopeePay
Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!
Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari infopublik.id pada 5 November 2020, Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan rakyat yang berada pada strata terbawah harus dibantu. Baik penyerapan sampai Desember 2020 hingga tahun depan.
"Semua rakyat yang mendapat dampak terbesar dan berada pada strata terbawah harus dibantu. Baik penyerapan sampai Desember 2020 hingga tahun depan, kita akan tetap fokus agar program-program perlindungan sosial baik itu yang ada di Kementerian Sosial, Kemenaker maupun kementerian dan lembaga lainnya akan kita dorong karena berdampak terbesar bagi masyarakat terbawah," kata Budi Gunadi Sadikin.
Dalam acara yang sama, Menteri Sosial Juliari P Batubara menyampaikan anggaran program Kementerian Sosial klaster perlindungan sosial.
