MANTRA SUKABUMI – Ada tiga makam yang sering dikunjungi para peziarah di daerah Banten untuk mendapatkan keramat (karomat), yakni pertama, makam Syaikh Maulana Mansyur di Desa Cikadueun, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten.
Kedua, makam K.H. Asnawi, pendiri pesantren tertua di Banten dan Mursyid Tarekat Qodariyah dan Naqsyabandiah di Indonesia, terletak di Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Dan ketiga, makam Sultan Maulana Hasanudin yang terletak Komplek Masjid Agung Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Makam Syaikh Maulana Mansyur ramai dikunjungi peziarah pada bulan Mulud (Rabiul Awal tahun Islam), bulan Ramadhan atau malam Jumat. Dan umumnya ziarah dilanjutkan juga ke Batu Quran.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Baca Juga: Pembagian BST, Wagub Jabar: Jangan Sampai Berpikiran Nanti Juga Akan Dapat Bantuan Lagi
Tiga tempat ziarah di kawasan Kerajaan Banten ini menjadi kunci atau keutamaan sebelum berziarah keramat ke makam-makam lain di daerah Banten. Dikutip mantrasukabumi.com dari buku Metafisika Nusantara, karya Joko Siswanto dan Reno Wikandaru, GMU Press, 2017.
Ada beberapa mitos yang berkembang mengenai keramat yang dimiliki oleh Syaikh Maulana Mansyur ini, mitos-mitos ini terkait dengan air suci atau keramat yang terdiri dari air sumur tujuh, sumur domas, zamzam batu Quran dan air keramat.
Sumur tujuh terletak di puncak gunung Karang Kabupaten Pandeglang. Jumlah sumurnya memang tujuh, sesuai dengan namanya. Menurut cerita masyarakat, sumur tujuh merupakan tempat pertama kali munculnya Syaikh Maulana Mansyur ketika ia masuk sumur zamzam di Mekkah.