Berikut Isi Asli Pidato Bung Tomo, 10 November 1945 Selamat Hari Pahlawan

- 10 November 2020, 06:20 WIB
Bung Karno (kiri) dan Bung Tomo (kanan) saat berorasi.*
Bung Karno (kiri) dan Bung Tomo (kanan) saat berorasi.* /Cirebon Raya

MANTRA SUKABUMI - Pahlawan adalah mereka yang berjuang membawa negara kita Indonesia menuju terang Meraih mimpi untuk mendapat kemerdekaan Seperti saat ini yang kita semua rasakan.

Hari nasional yang diperingati pada tanggal 10 November setiap tahunnya ini didasarkan pada peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945, dengan hadirnya sosok pahlawan sejati Bung Tomo.

Bung Tomo memotivasi gerakan perlawanan terhadap penjajah melalui pidato penyemangat yang populer sampai saat ini sebagai bagian penting sejarah kemerdekaan Indonesia paska proklamasi kemerdekaan RI.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Baca Juga: Wajib Tahu Malaikat Rahmat Tidak Akan Masuk jika di Dalam Rumah ada 20 Hal Berikut Ini

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, pada Selasa 10 November 2020, berikut isi asli pidato Bung Tomo, 10 November 1945 selamat hari pahlawan.

Bismillahirrohmanirrohim. Merdeka!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara saudara penduduk kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui.

Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.

Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan, Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Saudara-saudara.
Di dalam pertempuran pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.

Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli.

Planda sudah meinar nelayan pencatatan santal dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.

Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung kampung.

Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.

Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini.

Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Siana di sini vann gerilyawan?

Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu.

dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia,
Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia

yang ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara Inggris.Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa
bendera putih untuk takluk kepadamu.

Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita.

Selama banteng banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga.

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting! Tetapi saya peringatkan sekali lagi.

Jangan mulai menembak, baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan
bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara saudara,
Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.

Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita.

Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar, percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Merdeka.**

 

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah