Network
MANTRA SUKABUMI – Bhinneka Putra Linanta selaku Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra mengatakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto urung menjemput Habib Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno Hatta, karena melihat jumlah simpatisan Habib Rizieq yang berbondong-bondong menuju bandara soekarno-hatta dan kediaman Habib Rizieq.
Tambahnya, Prabowo Subianto sendiri merupakan orang yang selalu mengedepankan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian covid 19.
Wasekjen Partai Gerindra membantah bahwa Prabowo Subianto enggan menjemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno Hatta lantaran takut dicopot dari jabatan sebagai Menteri Pertahanan.
Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November
Baca Juga: Prabowo Tak Nampak Ikut Jemput Habib Rizieq Shihab, Berikut Alasannya Kata Wasekjen Gerindra
"Tidak benar itu, Prabowo kemarin tidak bisa menjemput Habib lantaran protokoler terkait covid-19. Kan kita tahu situasi kemarin, ribuan teman-teman kita menyambut kedatangan beliau di bandara, bandara sampai penuh," ujar bineka Putra linanta, sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari RRI pada 12 November 2020.
Arif Suyono selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menduga Prabowo Subianto tidak ikut menjemput Habib Rizieq Shihab lantaran takut direshuffle. Namun, Bhinneka Putra Linanta membantah bahwa tidak ada korelasi antara menjemput Habib Rizieq Shihab dengan reshuffle kabinet pemerintah.
Bhinneka Putra Linanta mengatakan bahwa setiap lembaga survei Prabowo Subianto selalu menjadi menteri dengan kinerja terbaik.
"Kecuali kinerja Prabowo di Kementerian Pertahanan jelek, tapi kita semua kan tahu dalam setiap lembaga survei Pak Prabowo selalu menjadi menteri dengan kinerja terbaik. Jadi Sekali lagi Tidak benar itu yang disampaikan Arif," ujar Bhinneka Putra Linanta.
Sebelumnya, Arif Suyono menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak bisa menjemput Habib Rizieq Shihab di bandara Soekarno-hatta pada tanggal 10 November kemarin, lantaran mungkin tidak enak dengan Presiden Jokowi
