Mengejutkan, Habib Rizieq Nyatakan Akan Dukung Pemerintah Jika Syarat Ini Terpenuhi

- 13 November 2020, 20:24 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq.*
Imam Besar FPI, Habib Rizieq.* /ANTARA/Muhammad Iqbal./

MANTRA SUKABUMI - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan dukungannya kepada Pemerintah jika syarat ini dipenuhi.

Hal itu disampaikan Habib Rizieq saat ia berceramah dalam sebuah acara. Ia mengatakan akan kinerja pemerintah jika hal itu bermanfaat bagi masyarakat dan akan mengkritisi bila merugikan rakyat.

Habib Rizieq juga menyatakan dirinya siap mendukung pemerintah jika syarat yang ia ajukan dipenuhi, diantaranya terkait revolusi akhlak.

Baca Juga: Cek Fakta: Said Aqil Sebut Jokowi Keturunan Nabi Musa: Coba Tanya Beliau, Pasti Mengakui

Baca Juga: Tragis, Seorang Pekerja Tewas dengan Kepala Hancur Akibat Tergulung Mesin Penggilingan Kayu

"Saya tanya, kalau pemerintah melakukan revolusi akhlak, dukung tidak? Dukung tidak? Catat ini, sebarkan, biar pemerintah dengar. Kami siap mendukung Anda kalau Anda melakukan revolusi akhlak. Kalau Anda besok berbuat adil, kalau Anda besok menegakkan keadilan, kalau Anda mengubah segala kezaliman ini menjadi ketaatan kepada Allah, kami siap menghormati Anda, kami siap tunduk kepada aturan Anda," ujar Rizieq di depan pendukungnya dalam video tersebut.

Namun, jika pemerintah tidak melakukan revolusi akhlak, Rizieq menegaskan akan melawan seluruh ketidakadilan.

"Kalau Anda tidak... tidak adil, gelombang manusia, gelombang rakyat dari Sabang sampai Merauke akan melawan segala ketidakadilan. Takbir. Takbir," Seru Rizieq.

Tak tanggung-tanggung pihak Rizieq sudah memperhitungkan segala risiko termasuk rela mati demi melakukan revolusi akhlak.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Komentari Ceramah Habib Rizieq: Tidak Akan Tunduk Pada Intimidasi Siapapun

"Ini yang kita maksud revolusi akhlak. Kita tidak peduli apa pun risikonya. Risikonya paling tinggi mati. Paling tinggi apa. Orang berjuang mati, nggak... nggak berjuang apa? (Mati). Orang sakit mati, yang nggak sakit?. Orang kena Corona mati, yang nggak kena Corona?. Yang dimusuhin rezim mati, yang nggak dimusuhin?. Yang miskin mati, yang kaya? (Mati). Jadi nggak usah takut, mati itu bukan akhir segalanya. Mati itu awal kehidupan kita di akhirat untuk mempertanggungjawabkan segala amal kita di dunia ini," ujar Rizieq.

Pentolan Front Pembela Islam tersebut juga meminta kepada pejabat negara untuk berlaku adil. Karena menurut Rizieq, segala perbuatan di dunia ini akan dipertanggungjawabkan kelak.

Maka ini, kepada pejabat Indonesia, ingat, besok Anda juga akan mati, bukan kami saja yang mati, Anda akan ditanya kenapa bohong? Kenapa ingkar janji, akan ditanya. Kenapa khianat, kenapa tidak amanat. Nah, mumpung hayat masih dikandung badan, kami ajak, ayo kita ajak revolusi akhlak," jelas Rizieq.

menjelaskan terkait posisi ulama dan oposisi.

Menurut Rizieq, ulama lebih tinggi daripada oposisi. Hal ini dikarenakan ulama menerima keputusan pemerintah yang menguntungkan rakyat dan mengkritisi kebijakan yang merugikan rakyat.

Baca Juga: Ferdinand Nyinyiri Acara Maulid di Tebet: Apanya yang Diedukasi? Boleh Saya Tertawa

"Posisi ulama itu bukan oposisi, tapi posisi ulama adalah melakukan amal makruf nahi mungkar. Apa bedanya oposisi sama ulama, ada beda. Oposisi sering kali memposisikan diri segala keputusan pemerintah baik-tidak baik dia protes, dia serang. Itu oposisi. Tapi kalau ulama, putusan pemerintah bagus, ya kita apresiasi, kita hargai, kita doakan. Betul?," ujar Rizieq.

"Tapi kalau keputusan tidak baik yang merugikan rakyat, yang merusak agama, yang bisa menghancurkan negara, wajib untuk kita kritisi. Kalau itu posisi ulama, mulia tidak? Jadi ulama ini lebih tinggi dari oposisi. Karena mata ulama jeli," tegasnya lagi.

Dalam hal ini Habib Rizieq mengajak Presiden  Jokowi melakukan revolusi akhlak. Hal ini menurutnya jika ketidakadilan harus dijadikan musuh bersama.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Jurnal Presisi dengan judul "Tegas! Habib Rizieq Akan Mendukung Pemerintahan Jokowi Asalkan Turuti Syarat Ini"

"Saya sampaikan sekali lagi  kepada pemerintah, ayo pemerintahan Jokowi saat ini. Kami para ulama mengajak Anda dan jajaran Anda, menteri-menteri Anda. Semua pejabat negara, ayo kita revolusi akhlak, kita perbaiki," ucap Rizieq.

Baca Juga: Asyik BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Cair, Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Cek Penerima

Ia pun menyatakan jika hal yang telah berlalu dianggap berlalu dan untuk menyongsong ke depan harus ada perubahan.

"Yang sudah berlalu kita anggap berlalu, tapi ke depannya ini harus semua berubah. Yang kemarin bohong, besok tak boleh bohong lagi. Yang kemarin ulama dikriminalisasi, besok tidak boleh dikriminalisasi lagi. Yang kemarin pembiaran terhadap penodaan agama, penghinaan terhadap agama dibiarkan, dilindungi, besok tidak boleh ada penodaan agama yang dibiarkan. Setuju? Saya mau tanya, kalau pemerintahan Jokowi melakukan itu, setuju tidak?,". ujar Rizieq.** (Novandryo Witar/Jurnal Presisi)

Editor: Andriana

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah