MANTRA SUKABUMI – Manajemen konflik penting dipahami oleh pimpinan organisasi di tiap tingkatan manajemen. Konflik bukan sesuatu yang tabu terjadi, namun konflik merupakan sesuatu yang mungkin terjadi setiap saat pada tiap tingkatan organisasi.
Konflik dalam organisasi adalah pertentangan antara dua orang atau lebih pada anggota-anggota atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbuk karena adanya pernyataan bahwa pembagian sumber daya yang terbatas, atau kegiatan-kegiatan kerja yang bertentangan karena masalah status, tujuan, nilai atau persepsi.
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, bermufakat, atau agresif.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Baca Juga: UAS dengan Istri Foto Bareng Cak Nun, Netizen: Masyaallah, Jangan Dilepas Ustadz
Usman Effendi dalam “Asas Manajemen” menyampaikan perbedaan antara konflik dengan persaingan dan paradigma perubahan pandangan tentang konflik menurut pandangan tradisional dan modern.
Perbedaan antara Konflik dengan Persaingan
Konflik adalah suatu proses di mana individu atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan.
Sedangkan persaingan adalah suatu proses di mana individu atau kelompok manusia bersaing mencari keuntungan dalam bidang-bidang kehidupan yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian dengan usaha yang menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.
Persaingan belum tentu menimbulkan konflik, tergantung dari cara mereka menyikapi permasalahan yang dihadapi.
Contoh: Depatemen Produksi dalam kelompok-kelompoknya saling bersaing untuk mengejar target yang ditentukan oleh atasannya, tetapi dari kelompok-kelompok tersebut tidak saling menjatuhkan, dengan demikian mereka terhindar dari konflik. Namun apabila dari persaingan tersebut ada pihak yang mengganggu maka besar kemungkinan akan menimbulkan konflik.
Kooperatif terjadi bila dua atau lebih pihak yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dan, konflik dapat terjadi akibat kurangnya kooperatif. Manajemen konflik berarti para manajer harus berusaha menemukan cara untuk menyeimbangkan konflik dan kooperatif.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 23 Mei 2021: Al Siasati Pemakaman Nindy, Andin Lakukan Pembongkaran Makam
Paradigma Perubahan Pandangan tentang Konflik
Pada masa lampau konflik dipandang secara negatif, sehingga konflik tidak perlu diciptakan dan harus dihindari untuk menjaga keseimbangan organisas, akibatnya organisasi menjadi pasif tidak mengalami kemajuan-kemajuan yang berarti.
Sebaliknya kondisi sekarang bahwa konflik dipandang secara positif, karena konflik bisa diciptakan sebagai suatu kebutuhan, dalam arti bahwa sebuah organisasi sangat perlu konflik untuk memacu anggota lebih dinamis.
Stephen P. Robbins mengemukakan tentang perbedaan antara pandangan lama atau tradisional dengan pandangan modern tentang konflik sebagai berikut:
Baca Juga: Jadwal TV SCTV Minggu, 23 Mei 2021, Ada Buku Harian Seorang Istri dan Love Stroy The Series
Konflik menurut pandangan Tradisional:
• Konflik dapat dihindarkan
• Konflik dapat disebabkan oleh kesalahan-kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi atau oleh pengacau
• Konflik mengganggu organisasi dan menghalangi pelaksanaan optimal
• Tugas manajemen adalah menghalangi konflik
• Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusan konflik
Baca Juga: ATM Hilang, ini Cara dan Biaya Mengurusnya
Konflik menurut pandangan Modern:
• Konflik tidak dapat dihindarkan
• Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai-nilai pribadi dan sebagainya
• Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai derajat
• Tugas manajemen adalah mengelola tingkat konflik dan penyelesaiannya
• Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat.
Dari uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa konflik dapat menimbulkan manfaat dan juga menimbulkan kerugian. Hal ini tergantung kepiawian dari yang mengelolanya, dalam hal ini pihak manajemen.***