Link Live Tracking, Roket Long March 5B China Hantam Bumi dalam Perkiraan Waktu 60 Menit

9 Mei 2021, 12:06 WIB
Link Live Tracking, Roket Long March 5B China Hantam Bumi dalam Perkiraan Waktu 60 Menit /Sumber: China Daily / Reuters

MANTRA SUKABUMI - Kabar mengenai jatuhnya Roket Long March 5B China yang diprediksi menghantam bumi siang ini, bisa Anda saksikan via link live tracking.

Roket Long March 5B yang telah mengegerkan publik, kini mendekati pada detik-detik terjatuhnya ke bumi dalam perkiraan waktu 60 menit, yang bisa Anda saksikan jatuhnya tersebut via link live tracking.

Untuk melihat secara langsung, jatuhnya roket Long March 5B yang segera menghantam bumi, link live tracking yang bisa Anda saksikan telah tersedia di akhir artikel ini.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Soal Bipang Ambawang, Natalius Pigai Sindir Pedas Jokowi: Saya Tak akan Nolak jika Diundang Mengkonsumsinya

Namun sebelum itu, mengenai jatuhnya roket Long March 5B China yang segera menghantam bumi tersebut.

Anda dapat lebih dulu mengetahui, sebab dari terjatuhnya roket Long March 5B ke bumi.

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman Reuters, pada Minggu, 9 Mei 2021, kementerian China mengungkapkan, sebagian dari puing-puing roket China akan terbakar saat melewati atmosfer bumi.

Dalam tweet yang dikirim pada Jumat malam di Amerika Serikat, Aerospace Corporation mengatakan bahwa prediksi terbaru saat badan roket Long March kembali ke Bumi, oleh Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) adalah selama delapan jam, yang diperkirakan akan jatuh pada hari Minggu.

Baca Juga: Jubir Jokowi Yakinkan Bipang yang Dimaksud Jokowi Bukan Babi Panggang, Susi Pudjiastuti: Saya Mohon Maaf

Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, sebelumnya mengatakan kepada Reuters, bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat.

"Masuknya kembali Long March 5B tidak biasa, karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, alih-alih jatuh ke bawah," kata Aerospace Corporation, dalam sebuah pernyataan.

Kemudian, menurutnya, badan roket yang kosong berada dalam orbit elips bumi. Dimana akan menarik jalur re-entry tanpa terkendali.

"Badan roket yang kosong berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana ia ditarik menuju jalur re-entry yang tidak terkendali," imbuh mereka.

Baca Juga: Umi Pipik Akui Malam Pertama Tak Disentuh Ustadz Jefri: Beliau Tempramental

Tahap inti kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.

Roket Long March 5B terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat, juga telah lepas landas dari pulau Hainan, China, pada 29 April lalu.

Roket Long March 5 juga telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China.

Dimulai dengan pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan untuk memulai misi peluncuran wahana antariksa ke Bulan dan Mars.

Baca Juga: Staf Ahli Kominfo Alihkan Kata Bipang yang Disebut Jokowi, Alie Syarief: Mau Tipu Audience dengan Rengginang

Roket Long March yang diluncurkan minggu lalu merupakan misi kedua. Seri sebelumnya, Long March 5B telah diluncurkan perdana pada Mei tahun lalu.

Roket Long March 5B China, diprediksi akan jatuh ke bumi siang ini, Minggu, 9 Mei 2021, diperkirakan jatuh pada pukul 11:00 - 14:00 WIB.

Meski telah diprediksi akan jatuh ke bumi pada hari ini, pada pukul yang telah diperkirakan tersebut, puing roket Long March 5B seberat 18 ton, belum diketahui secara persis tempat terjatuhnya.

Namun sebelum itu, mengenai jatuhnya roket Long March 5B China, sudah terlihat di langit Lowa, juga di langit Washington, Amerika Serikat pada Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Berita Poligami Ustadz Jefri Al Buchori Mencuat, Umi Pipik Akui Malam Pertama Sang Suami Sentuh Barang Haram

Bagi Anda yang penasaran mengenai letak jatuhnya roket Long March China 5B, bisa Anda saksikan via link live tracking di bawah ini.

((KLIK DI SINI)).***

 

 

Editor: Fauzan Evan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler