Aplikasi Covid Bisa Deteksi Penyebaran Gejala Virus di Inggris

6 April 2020, 15:36 WIB
Aplikasi Covid Symptom Tracker Mirror.co.uk /Pikiran Rakyat Depok/.*(foto Pikiran Rakyat Depok)

MANTRA SUKABUMI - Teknologi dari hari ke hari terus bertambah pesat, persaingan juga semakin ketat terlihat dari peluncuran - peluncuran aplikasi baru yang disuguhkan pada nitezen.

Fitur - fitur dengan tampilan yang bikin menarik pengguna terus dilakukan oleh produsen - produsen gadget.

Dan saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia yang berdampak pada semua sektor termasuk bidang teknologi otomatis produk - produk banyak yang berhenti dan mengurangi produksinya.

Baca Juga: Pencuri Tas di Pasar Palabuhanratu Nyaris Diamuk Masa

Tetapi saat kondisi seperti ini muncul sebuah aplikasi baru yang sengaja diluncurkan untuk bisa melacak penyebaran gejala virus di Inggris, menunjukkan bahwa 1,9 juta orang berpotensi positif virus corona atau Covid-19.

Data yang dikumpulkan aplikasi tersebut mendeteksi hampir dua juta orang berusia 20-69 memiliki gejala virus corona.

Para penguna aplikasi dapat melacak kesehatan harian mereka di aplikasi yang dibuat khusus, yang juga digunakan oleh pekerja kesehatan dan pekerja rumah sakit di Inggris.

Baca Juga: Kemenag : Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan Dilaksanakan Online 23 Maret 2020

Sebagaimana di tulus Pikiranrakyat-depok.com dari https://depok.pikiran-rakyat.com/teknologi/pr-09360944/aplikasi-virus-corona-deteksi-19-juta-orang-kini-tunjukkan-gejala-di-inggris, menurut para peneliti data awal menunjukkan variasi gejala yang luas di seluruh Inggris dengan titik penyakit di kota-kota besar seperti London Birmingham, Liverpool, Manchester, Glasgow, dan Belfast.

Aplikasi virus corona itu juga menyoroti masalah di daerah pedesaan Wales Selatan, yang saat ini mengalami kekurangan tempat tidur di rumah sakit setelah melonjaknya pasien.

Pemerintah Inggris berharap informasi ini dapat meningkatkan penyaluran sumber daya medis, seperti dokter dan perawat, alat pengujian virus corona, dan ventilator ke daerah yang sulit terjangkau.

Baca Juga: UI Lakukan Riset di Bidang Kesehatan, Sains dan Teknologi untuk Tangani Pandemi COVID-19

Alat uji virus corona yang terbatas menjadi sorotan semenjak pemerintah berjanji minggu ini untuk menguji hingga 100.000 per hari pada akhir bulan.

Pada hari Jumat, 3 April 2020 lalu korban meninggal di Inggris melonjak dari 684 menjadi 3.605.

Di antara korban meninggal tersebut, dua perawat NHS, Aimee O'Rourke, (38), dan Areema Nasreen, (36).

Aplikasi ini dikembangkan tim peneliti King's College London yang bekerja sama dengan NHS Foundation Trust milik Guy dan St Thomas, Pusat Penelitian Biomedis NIHR dan layanan kesehatan ZOE Global Limited.

Baca Juga: Dokter Klub Liga Prancis Bunuh Diri Usai Didiagnosis Fositif COVID-19

Pada Rabu, 1 April 2020 terhitung 1.626.355 pengguna Aplikasi Covid Symptom Tracker dengan kisaran usia 20-69 yang melaporkan gejala mereka, sehat atau tidak.

Model statistik buatan para peneliti tersebut memperkirakan bahwa 79.405 dari pengguna aplikasi ini berpotensi positif virus corona.

Angka itu kemudian disebrakan ke seluruh populasi Inggris dengan klasifikasi berdasarkan wilayah, usia dan gender, untuk menghitung total perkiraan Inggris.

Profesor Tim Spector dari King's College London, mengatakan, "Data real-time yang akurat sangat penting jika kita ingin mengalahkan virus ini." pungkasnya.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler