Network
MANTRA SUKABUMI - Pandemi virus corona covid-19 belum menujukan tanda-tanda akan berakhir. Padahal menjelang ramadhan 1421 H tinggal beberapa hari lagi.
Dengan kondisi pembatasan aktivitas di luar rumah, dan pembatasan kerumunan tentu menjadi persoalan dalam mekanisme isbat penentuan awal ramadhan.
Biasanya kemenag RI menerjunkan tim ahli rukyat di berbagai daerah untuk melihat hilal dan kemudian disampaikan dan dilaporkan untuk ditindaklanjuti dalam sidang isbat di kantor Kementerian Agama dengan mengundang perwakilan DPR, tokoh agama, tokoh ormas, serta perwakilan lainnya.
Karena pergerakan pandemi virus corona masih terus meluas, Kementerian Agama (Kemenag) tetap akan sidang Isbat (penetapan) awal Ramadan 1441 H pada 23 April 2020.
Baca Juga: UI Lakukan Riset di Bidang Kesehatan, Sains dan Teknologi untuk Tangani Pandemi COVID-19
Namun, berbeda dari biasanya, sidang akan digelar dengan memanfaatkan sambungan komunikasi jarak jauh atau video konferensi.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan, sidang Isbat dengan video konferensi menjadi bagian upaya Kemenag dalam mencegah penyebaran covid-19.
"Isbat awal Ramadhan akan kita gelar dengan kehadiran peserta yang terbatas, selebihnya secara video konferensi," terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Minggu, 5 April 2020 sebagaiman ditulis Portal Jember dalam https://portaljember.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-16361421/sidang-isbat-penentuan-ramadhan-dilaksanakan-secara-online-23-maret-2020.
Ia mengatakan, tidak hanya yang hadir di kantor Kemenag untuk mengikuti sidang secara langsung.
