Juni 2020 Akan Muncul 14 Fenomena Astronomi Salah Satunya Gerhana Matahari Cincin, Catat Tanggalnya

2 Juni 2020, 05:23 WIB
GERHANA matahari cincin.* /dok.BMKG/

MANTRA SUKABUMI - LAPAN menyampaikan informasi melalui akun Instagramnya, bahwa di bulan Juni 2020 akan ada beberapa fenomena astronomi.

Salah satunya, akan muncul fenomena Gerhana Matahari Cincin. Hal tersebut tentunya yang dinantikan-nantikan.

Diketahui sebagian fenomena astronomi ini sebelumnya telah dipulikasikan di Buletin Cuacan Antariksa.

Namun, di akun Instagram @pussainsa mengungkapkan ada lebih banyak fenomena yang bisa diamati bulan Juni.

Berikut ini 14 fenomena astronomi yang ditulis Pusat Sains Antariksa Nasional LAPAN di akun Instagramnya, sebagaimana dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

1. Tanggal 1 Juni 2020: Konjungsi Saturnus dan Jupiter

Planet Saturnus dan Jupiter mendekat dengan jarak sudut pisah sebesar 4,85 derajat di tanggal 1 Juni, dan semakin menjauh hingga jarak sudut pisahnya menjadi 6 derajat pada 30 Juni 2929.

Baca Juga: Masuk DKI Jakarta Lewat Jalur Udara Tak Perlu Bawa SIKM Tapi dengan Catatan, Berikut Syaratnya

Mendekatnya kedua planet ini dapat diamati sepanjang malam pukul 21.30 WIB dari arah timur hingga barat.

2. Tanggal 3 Juni 2020 : Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi (Perigee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 10.47 WIB dengan jarak 364.390 km dari pusat Bumi. Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,8 menit busur.

3. Tanggal 4 Juni 2020 : Konjungsi Inferior Venus dan Merkurius di Elongasi Timur Maksimum

Puncak fenomena ini akan terjadi pukul 00.42 WIB, jarak planet Venus dengan Bumi sekitar 43 juta km.

Konjungsi Inferior Venus menandai beralihnya kenampakan Venus ketika senja di arah Barat menjadi kenampakan di arah timur saat fajar.

Planet Merkurius akan mencapai elongasi timur maksimum 23,6 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena berada pada titik tertinggi di atas cakrawala langit malam. Cari planet yang rendah di langit barat setelah Matahari terbenam.

Baca Juga: Demonstran Bertato Peta Indonesia di Amerika Serikat Meminta Maaf Kepada Rakyat Indonesia

4. Tanggal 5 Juni : Bulan Memasuki Fase Bulan Purnama

Bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya disinari cahaya Matahari.

Fase ini terjadi pada pukul 02:12 WIB. Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Stroberi Penuh karena itu mengisyaratkan waktu tahun untuk mengumpulkan buah yang sudah matang.

Itu juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Mawar Penuh dan Bulan Madu Penuh.

5. Tanggal 6 Juni 2020: Gerhana Bulan Penumbra dan Strawberry Full Moon

Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau penumbra. Selama gerhana ini, Bulan
akan sedikit lebih gelap dari biasanya. Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudra Hindia, dan Australia.

Baca Juga: 127 Anak di Jawa Timur Terpapar Virus Corona, 36 Diantaranya Balita

Gerhana ini bisa dilihat pada pukul 00.45.51 WIB, puncaknya pukul 02.24.55 WIB dan berakhir Pukul 04.04.03 WIB.

Adapun Bulan Strawberry Full Mon akan terjadi pukul 02.12 WIB yang dapat disaksikan dari arah barat daya.

Itu juga bertepatan dengan puncak musim panen stroberi. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Mawar Penuh dan Bulan Madu Penuh.

6.Tanggal 8 Juni 2020 : Konjungsi Bulan dan Jupiter

Fenomena ini terjadi pukul 22.37.05 WIB dengan sudut pisah sebesar 2,4 derajat. Konjungsi ini dapat teramati dari arah timur agak ke tenggara dengan ketinggian sekitar 60 derajat di atas ufuk.

7. Tanggal 8-9 Juni 2020: Konjungsi Tripel Bulan, Jupiter, dan Saturnus

Fenomena ini diamati mulai 8 Juni pukul 21.00 WIB di arah timur agak ke tenggara dengan bentuk menyerupai segitiga tumpul. Sudut tumpul ini terletak di Jupiter.

Kemudian Bulan bergerak perlahan mendekat Saturnus, sehingga di tanggal 9 Juni pukul 00.00 WIB membentuk segitiga siku-siku dengan sisi miring Bulan-Saturnus dan sudut siku-siku Jupiter. Fenomena ini diamati di arah tenggara dengan ketinggian sekitar 50 derajat di atas ufuk.

Baca Juga: Dua Wisatawan Nyaris Meregang Nyawa di Laut Sukabumi, Satu Orang Diduga Mabuk

8. Tanggal 13 Juni 2020 : Bulan pada Fase Perbani Akhir serta Konjungsi Bulan dan Mars.

Fase Perbani Akhir akan terjadi pukul 13.24 WIB. Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku di fase ini.

Bulan akan terbit di tengah malam dan berkulminasi ketika Matahari terbit. Bulan dapat disaksikan setelah Matahari terbit hingga terbenam ketika tengah hari.

Sementara Konjungsi Bulan dan Mars terjadi pukul 11.15 WIB, namun planet Mars tidak dapat diamati saat siang hari secara kasat mata.

9. Tanggal 15 Juni : Bulan berada di titik terjauh Bumi (Apogee)

Fenomena ini terjadi pada pukul 08.00 WIB pada jarak 404.557 km dari pusat Bulan. Bulan akan tampak lebih kecil jika diamati dari Bumi, 10 persen lebih kecil dibandingkan ketika Perigee.

Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Catat Tanggalnya, Bulan Juni akan Ada 14 Fenomena Astronomi Salah Satunya Gerhana Matahari Cincin

10.Tanggal 19 Juni : Konjungsi Bulan dan Venus

WIB. Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Venus terbit di arah timur laut pada pukul 04.30 WIB.

Baca Juga: Makna Garuda Pancasila Lambang Negara Indonesia, Berikut Penjelasannya

11. Tanggal 21 Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin dan Bulan memasuki Fase Bulan Baru

Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari. Ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap.

Korona Matahari tidak terlihat selama terjadi fenomena ini. Jalur gerhana ini akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan Tiongkok Selatan sebelum berakhir di Samudra Pasifik.

Gerhana sebagian akan terlihat sebagian besar di Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.

Adapun Fase Bulan Baru akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase ini terjadi pada 13.42. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya bulan yang menganggu.

Baca Juga: Kabar Baik Pasien Sembuh COVID-19 DKI Jakarta Tembus 2.102 Orang

12. Tanggal 22 Juni 2020: Titik Balik Matahari Juni (Solstice Juni)

Titik balik Matajari Juni terjadi pada 04.44 WIB. Kutub Utara Bumi akan condong ke arah Matahari yang akan mencapai posisi paling utara di langit dan berada di atas garis balik utara pada 23,44 derajat lintang utara.

Ini adalah hari pertama musim panas (solstice musim panas) di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

13. Tanggal 28 Juni 2020 : Bulan memasuki Fase Perbani Awal

Fenomena ini terjadi pukul 15.16 WIB. Bumi dan Matahari membentuk sudut 90 derajat atau sudut siku-siku ketika mengalami fase ini. Bulan akan terbit ketika tengah hari dan berkulminasi saat Matahari terbenam sehingga kita dapat menyaksikan penampakan Bulan ini sebelum Matahari terenam hingga tengah malam ketika Bulan terbenam.

14. Tanggal 30 Juni 2020 : Bulan berada di titik terjauh Bumi (Perigee)

Fenomena ini terjadi pukul 09.20 WIB pada jarak 368.996 km dari pusat Bumi. Bulan akan tampak lebih besar jika diamati dari Bumi dengan lebar sudut 32,4 menit busur.** (Julkifli Sinuhaji/ Pikiran-rakyat.com)

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler