Kabar Baik Indonesia akan Siapkan Vaksin Khusus untuk COVID-19 Strain Lokal

5 Juni 2020, 03:00 WIB
MENRISTEK/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan perkembangan inovasi dalam negeri terkait COVID-19.* /Tangkapan layar Youtube/BNPB Indonesia/Tangkapam layar Youtube/BNPB Indonesia

MANTRA SUKABUMI – Pandemi COVID 19 masih belum menunjukan tanda-tanda akan berakhir.

Pasalnya, jumlah korban terinfeksi dan meninggal dunia terus mengalami peningkatan.

Hal bisa dipahami karena sampai hari ini belum ditemukan vaksin terbaik yang bisa mengatasi penyebaran virus mematikan itu.

Sekalipun para ilmuwan di berbagai negara telah melakukan berbagai ikhtiar untuk menemukan solusinya. namun faktanya, masih dalam skala uji coba, dan belum dibakukan vaksinnya.

Dalam hal ini Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan Indonesia memerlukan vaksin khusus yang berbeda dengan vaksin yang dikembangkan di negara lain, mengingat tiga jenis atau strain virus Covid-19 yang menyebar di dalam negeri belum terkategorisasi oleh database terkait influenza dan coronavirus di dunia, Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Baca Juga: Gerhana Bulan Penumbra akan Terjadi Sabtu Dini Hari, Catat Waktunya!

“Ada bank data influenza di dunia, GISAID namanya. Mereka mengumpulkan semua virus flu, dalam hal ini virus Covid-19 yang sudah dilakukan namanya whole genome sequencing . Istilahnya virusnya sudah bisa dibaca karakternya dan mereka kemudian lakukan klasifikasi. Pertama mereka hanya ada tiga klasifikasinya, klasifikasi S, G, dan V. Kemudian (jenis virus) yang lain masih dianggap others (belum dikenali) dan ternyata tiga yang Indonesia kirim dari Eijkman, ketiganya masuk others, tidak masuk yang S, G, maupun V,” ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara pada Danareksa Distinguished Speaker Series bertopik Upaya Penanganan Covid-19 Pemulihan Ekonomi, dan New Normal di Indonesia yang diadakan oleh PT Danareksa melalui aplikasi telekonferensi pada Rabu (3/6) sore.

Menristek/Kepala BRIN menjelaskan saat ini Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman memimpin riset di sektor vaksin untuk transmisi lokal dalam Konsorsium Riset dan Inovasi tentang Covid-19 yang didanai oleh Kemenristek/BRIN.

Baca Juga: Misteri Kematian George Floyd, Hasil Autopsi Temukan Bukti Positif Virus Corona Sejak April

“Kemudian perkembangan terakhir, mereka sudah tambah dari tiga menjadi tujuh kategori tapi ternyata yang tiga (strain) dari kita tetap masuk others jadi ternyata virus yang dari Indonesia masih dikenali dulu karakternya. Kenapa ini penting karena kalau kita buat vaksin, vaksin itu harus bisa menjawab transmisi lokal yang ada di Indonesia,” ungkap Menteri Bambang.

Menristek/Kepala BRIN memperhitungkan akhir tahun ini bibit vaksin atau vaccine seed khusus untuk strain coronavirus di Indonesia sudah ada walaupun penggunaan vaksin tersebut untuk imunisasi massal kemungkinan dilakukan pada tahun depan setelah bibit vaksin lolos uji medis dan dapat diproduksi massal untuk paling tidak separuh penduduk Indonesia.

Baca Juga: Jelang New Normal, Pemerintah Berencana Kurangi Bansos Agar Masyarakat Tak Ketergantungan

“Bibit vaksinnya mungkin bisa ditemukan tahun ini tapi imunisasi massal itu baru bisa mungkin tahun depan. Vaksinnya sendiri harus diproduksi. Memproduksi vaksin itu jelas tidak gampang dan skalanya sangat besar. Untuk Indonesia kita ada 260 juta (penduduk) jadi kita buat vaksin antara separuh sampai dua per tiga penduduk yang harus divaksin. Berarti vaksin yang dibutuhkan antara 130 sampai 170 juta. Itu belum menghitung boosternya. Kalau kita divaksin, itu sekali vaksin belum tentu imun kita muncul sehingga harus ada boosternya sampai imun muncul. Tentu saja setiap orang berbeda, ada yang sekali vaksin langsung muncul. Ada yang tidak muncul-muncul,” ungkap Menteri Bambang.

Baca Juga: Dampak Pembatalan Haji 2020, Waktu Tunggu Haji di Kota Sukabumi Jadi 18 Tahun

Danareksa Distinguished Speaker Series ini dihadiri sekitar dua ratus peserta dari berbagai BUMN dan perusahaan di bidang pasar modal dan bidang lain yang tertarik mengetahui perkembangan terakhir inovasi penanganan Covid-19 dan dampak ekonomi selama new normal diberlakukan.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Kemenristekbrin

Tags

Terkini

Terpopuler