MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih menjadi permasalahan global terus mewabah dibeberapa negara di dunia termasuk Indonesia.
Bahkan, hingga saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah menjangkit lebih dari 200 ribu orang positif Covid-19.
Upaya dalam menangani penyebaran virus corona pun dilakukan pemerintah pusat mau pun daerah. Namun, kasus terpapar Covid-19 masih minim penekanan, sehingga setiap hari kian mengkhawatirkan.
Baca Juga: Aplikasi COVID-19 Tracker, yang Digunakan untuk Pelacakan Kontak Penyebaran Virus Corona
Baca Juga: Virus Covid-19 Mematikan, Inilah 5 Buah Ampuh Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Namun demikian, demi terciptanya kasus Covid-19 di Indonesia segera mereda dan berakhir, salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yakni disarankannya kegiatan belajar mengajar dari rumah secara daring.
Bahkan, tidak hanya itu saja, segala bentuk pertemuan apap pun jika mengundang banyak orang disarankan untuk melalui virtual atau video conference.
Video Conference menjadi salah satu pilihan sebagai penunjang media teleworking untuk selalu berkomunikasi di tengah kebijakan #stayathome maupun #workfromhome. Namun, celah kerawanan pencurian data pribadi maupun organisasi pada aplikasi video conference masih menjadi preblema.
Untuk kenyamanan para pengguna media kominikasi video conference, Badan Siber Sandi Negara RI (BSSN) sudah menerbitkan panduan keamanan pemanfaatan video conference. Tujuannya agar keamanan data pengguna baik pribadi maupun organisasi selama telekonferensi berlangsung tetap merasa amanan tanpa takut akan dicuri datanya.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pecinta Game, Sony Akan Segera Gelar Acara Peluncuran PS5, Catat Waktunya
Baca Juga: Kemnaker Cairkan 9 Juta Bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu, Cek Nama Penerima Disini
Dikutip dari akun resmi Instagram @bssn_ri, panduan tersebut berisi tentang Penyiapan sarana video conference; Informasi yang dapat disampaikan; Pengamanan video conference; dan Best practice video conference yang efektif (tips sebelum memulai dan selama pertemuan).
Panduan dari BSSN tersebut dimaksudkan untuk mendukung stakeholder pada pemanfaatan yang aman juga nyaman. Untuk pemilihan aplikasi video conference, BSSN menyarankan untuk menggunakan aplikasi yang resmi dengan versi terbaru dan diunduh dari sumber yang terpercaya.
Untuk panduan keamanan ketika melakukan video conference, berikut langkah-langkah yang diterbitkan BSSN:
Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa NASA Tampilkan Kesan Nuansa Mimpi yang Indah
Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Tahap 3 Tidak Jadi Cair, Ini Jawaban Kementerian Ketenagakerjaan
- Prioritaskan Keamanan Jaringan
End point dan platform video conference sering membutuhkankan Session Boarder Controller (SBC) untuk mengatur traffic, termasuk mencari dan memblok koneksi mencurigakan.
Jadi, sebelum memasang aplikasi yang akan digunakan video conference, pastikan terlebih dahulu aplikasi tersebut sudah memiliki fitur SBC.
- Pentingnya Penggunaan Enkripsi
Bersama dengan keamanan jaringan, enkripsi merupakan hal yang mutlak bagi video conference. Pastikan aplikasi tersbut sudah up to date dan memiliki fitur enkripsi sesuai standar. Saat ini algiritma standar yang dugunakan adalah AES 128 bit.
- Lindungi Diri Dengan 'Permission’
Tidak semua kebocoran data terjadi karena hacker yang masuk kedalam sistem. Masalah keamanan dapat terjadi jika ada orang yang tidak berkepentingan dengan secara tidak sengaja diberi akses komunikasi yang seharusnya tidak dilihat, misalnya karena tidak mendapatkan pengaturan yang benar.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pecinta Game, Sony Akan Segera Gelar Acara Peluncuran PS5, Catat Waktunya
Baca Juga: Ada Harapan, Vaksin Covid-19 Sudah Siap Untuk Publik di Bulan November 2020
Maka dari itu, pastikan pengguna media komunikasi video conference yang akan diundang jalur pengiiriman permission harus terjamin keamanannya.
- Buat Dan Patuhi Kebijakan Untuk video conference
Jaringan yang aman dan enkripsi tidak akan berdampak besar pada keamanan video conference jika SDM yang menggunakan tidak memahami budaya keamanan.
Kesalahan manusia (human error) merupakan penyebab terbesar terjadinya kebocoran data.Oleh sebab itu perlu adanya kebijakan yang mengatur sistem secara aman, sehingga informasi yang masuk bisa disampaikan ketika melakukan video conference.
Info lebih lanjut untuk panduan keamanan video conference dapat diakses di laman resmi Badan Siber Sandi Negara RI (BSSN) sebagai berikut: https://bssn.go.id/imbauan-keamanan-pemanfaatan-aplikasi-video-conference/ .**