Keluarga pertama melakukan perjalanan dari Wuhan dan tiba di Guangzhou. Pasien kasus indeks dari keluarga pertama berada di sebuah restoran dengan 3 anggota keluarga lainnya.
Baca Juga: Renungan Ramadan Versi Corona: Ibadah Ritual tanpa Kegembiraan
Keluarga kedua dan ketiga duduk di dekat meja mereka di restoran yang sama, kemudian setelah beberapa hari pasien kasus indeks mengalami timbulnya gejala seperti batuk dan demam.
Setelah beberapa hari, total sembilan anggota dari keluarga pertama, kedua dan ketiga jatuh sakit karena penyakit COVID-19.
Baca Juga: Viral Video Kades di Sukabumi Sebut Bantuan PKH Salah Sasaran, Minta Jokowi Revisi Data
Satu-satunya sumber untuk penyebaran penyakit pada keluarga kedua dan ketiga adalah pasien kasus indeks.
Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa restoran itu ber-AC tanpa jendela dan setiap meja memiliki jarak satu meter. Pendingin udara sentral (AC) terletak di atas meja di mana keluarga yang ke tiga sedang duduk.
Meskipun pasien dengan kasus indeks tidak menunjukkan gejala apapun, namun penularan virus dilaporkan selama penelitian tersebut.
Baca Juga: Marwan: PSBB di Kabupaten Sukabumi Paling Sulit, Wilayahnya Luas
Dalam studi ini peneliti menyimpulkan bahwa penularan virus terjadi disebabkan oleh penyebaran tetesan air liur.