Ilmuwan Sebut Matahari Masuki Periode Dingin, Bisa Akibatkan Cuaca Dingin, Gempa Bumi dan Kelaparan

- 16 Mei 2020, 20:50 WIB
ILUSTRASI matahari.*
ILUSTRASI matahari.* /NASA/

Kelebihan sinar kosmik menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronot dan udara di kutub, memengaruhi elektro-kimia atmosfer atas Bumi, dan dapat memicu adanya petir.

Baca Juga: Jadwal Imsak hari Minggu, 17 Mei 2020/24 Ramadan 1441 H untuk Sukabumi

Artikel ini telah tayang sebelumnya di portaljember.pikiran-rakyat.com dengan judul "Matahari Memasuki Periode Dingin, Bisa Akibatkan Cuaca Dingin dan Gempa Bumi"

Para ilmuwan NASA khawatir itu bisa menjadi pengulangan Dalton Minimum, yang terjadi antara 1790 dan 1830 yang mengarah ke musim dingin yang parah, kegagalan panen, kelaparan, dan letusan gunung berapi yang kuat.

Dalton Minimum adalah periode penghitungan bintik matahari rendah, yang mewakili aktivitas matahari rendah. 

Suhu anjlok hingga 2 Celcius lebih dari 20 tahun, menghancurkan produksi pangan dunia.

Baca Juga: Tiongkok Tolak Permintaan AS Soal Virus Corona, Demi Keamanan Bersama Sampel Virus Dihancurkan

Pada 10 April 1815, letusan gunung berapi terbesar kedua dalam 2.000 tahun terjadi di Gunung Tambora di Indonesia, menewaskan sedikitnya 71.000 orang.

Hal itu juga menimbulkan sebutan "Tahun tanpa Musim Panas pada 1816", dan juga dijuluki "Abad 18, membeku hingga kematian," ketika muncul salju di bulan Juli. **

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: portaljember.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah