Peretas Twitter Ditangkap FBI, Ternyata Terdakwa masih Berusia 17 Tahun

- 3 Agustus 2020, 09:02 WIB
Lebih dari 1.000 orang Twitter disebut punya kemampuan untuk ikut membantu hacker dalam kasus peretasan akun tokoh dunia.
Lebih dari 1.000 orang Twitter disebut punya kemampuan untuk ikut membantu hacker dalam kasus peretasan akun tokoh dunia. /AFP/Glenn Chapman

MANTRA SUKABUMI - Beberapa waktu lalu akun Twitter orang terkenal dunia sempat membuat gempar.

Setelah dilakukan penyelidikan ternyata ada tiga orang yang terlibat, tiga orang tersebut ditangkap pada Jumat (1/8) kemarin dan diumumkan secara resmi oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat. 

Ternyata dari tiga orang tersebut pemuda yang berusia 17 tahun merupakan dalang dari kasus pretasan yang bernama Graham Ivan Clark.

Baca Juga: Habib Bahar Jalani Sidang Pembacaan Gugatan Pembatalan Asimilasi Hari Ini

Dua tersangka lainnya, seorang warga Inggris bernama Mason Sheppard (22) dan seorang warga Florida bernama Nima Fazeli (19) juga ditangkap dengan tuduhan yang sama. 

Ia akan di tuntut di Florida, karena Clark tinggal disana, ia akan dikenakan hukum yang berlaku.

Hukum di Florida mengizinkan anak di bawah umur untuk dituntut selayaknya orang dewasa dalam kasus penipuan keuangan. 

Baca Juga: Harga Emas Terus Naik, Ini Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

Sebagaimana Dilansir dari PC Mag, 1 agustus 2020, Andrew Warren, Jaksa Negara untuk Daerah Yudisial Ketigabelas mengatakan, "Terdakwa tinggal di sini, di Tampa, dia melakukan tindak kriminal di sini, dan akan dituntut di sini." 

Clark saat ini menghadapi 30 tuntutan, termasuk 17 penipuan komunikasi dan 10 tuduhan penipuan penggunaan informasi pribadi. 

Dari hasil penyelidikan FBI, ditemukan obrolan pada Discord, layanan pesan yang diduga digunakan oleh ketiga tersangka untuk berkoordinasi.

Dari sinilah diketahui bahwa Clark berada di balik pengguna Discord yang menggunakan nama "Kirk #5270" dan menjual akses Twitter yang ia retas. "Kirk #5270" ini meminta minimal tebusan $1.000 atau $2.500 untuk setiap akun yang diretas.

Baca Juga: Harga Emas Terus Naik, Ini Cara Membedakan Emas Asli dan Palsu

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Senin 3 Agustus 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Selanjutnya, FBI menemukan bukti Sheppard dan Fazeli terlibat karena menggunakan akun Coinbase yang terdaftar di alamat pribadi mereka untuk memudahkan pembayaran. 

Proses pelaku untuk mencapai sistem manajemen dan meretas akun Twitter VIP ini tidak dijelaskan. Namun Twitter menyalahkan skema intrusi "phone spear phishing" yang berhasil menipu beberapa karyawan Twitter untuk menyerahkan credentials login perusahaan. 

Setelah penangkapan tersangka, pihak Twitter memberikan pendapatnya, "Kami menghargai tindakan cepat para penegak hukum dalam penyelidikan ini dan akan terus bekerja sama untuk kelanjutan kasus ini. Bagian kami, akan transparan dan memberikan pembaruan secara berkala."**

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah