Fakta atau Hoaks: Beredar Sebuah Penelitian Sebut Menelan Sperma Dapat Sembuhkan Covid-19, Benarkah?

11 Juni 2020, 20:18 WIB
ILUSTRASI sperma /.*/PIXABAY

MANTRA SUKABUMI – Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih terus alami lonjakan kasus diberbagai negara, termasuk Indonesia.

Para peneliti pun terus berupaya agar segera menemukan vaksin untuk menyembuhkan pandemi ini.

Hingga saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mengumumkan adanya vaksin yang real dan valid yang dapat benar-benar menyembukah.

Baca Juga: Tersiar Kabar Maruf Amin Sebut Pemimpin Tak Berdosa Jika Rakyatnya Kelaparan, Simak Fakta Sebenarnya

Namun tak sedikit dari beberapa penelitian menujukkan ada keberhasilan yang diklaim dapat menjadi obat untuk menyembuhkan Covid-19, akan tetapi belum dapat secara pasti dapat menyembuhkan.

Meskipun sudah banyak yang mengkalim telah ada obat untuk viru Corona, akan tetapi belum sepenuhnya dapat direalisasikan.

Namun, beberapa waktu lalu beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa virus Corona dapat sembuh dengan hanya menelan cairan sperma.

Baca Juga: Habib Rizieq: Anak PKI Berideologi Pancasila Tak Usung Ideologi PKI Wajib Jadikan Saudara

Video yang beredar tersebut disertai sebuah narasi dengan bahasa Tagalog. Diketahui, orang dalam video tersebut merupakan seorang dokter Filipina.

Dilansir Tim Mantra Sukabumi dari situs AFP Fact Check melalui PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, menyebutkan bahwa klaim itu salah.

Tangkapan layar kabar hoaks yang menyatakan sperma dapat mengobati pasien Covid-19 .*/KOMINFO

Penulis studi 2016 mengatakan kepada AFP bahwa klaim itu "konyol" dan temuan mereka "tidak ada hubungannya dengan Covid-19"; per Mei 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada obat untuk Covid-19.

Baca Juga: Malaysia Menyusul Indonesia Batalkan Pemberangkatan Ibadah Haji 2020

Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim terhadap video tersebut adalah salah. Video itu telah disalin dari bagian ringkasan studi ilmiah tahun 2016 tentang virus chikungunya dan Zika.

Penelitian yang dikutip oleh Millendez dalam deskripsi videonya tidak menyebutkan Covid-19 dan sampai saat ini, masih belum ada obat resmi untuk Covid-19.

Video ini diterbitkan di YouTube pada 21 April 2020. Sejak itu telah ditonton lebih dari 120.000 kali.

Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Ribka Tjiptaning dan Iman Brotoseno Dikabarkan Menjadi Ketua Panja RUU HIP

Video berdurasi 22 menit tiga menit memperlihatkan seorang pria, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Anacleto Belleza Millendez , berbicara kepada kamera. 

Judul bahasa Tagalog dalam video menggambarkan Millendez sebagai "dokter bangsa" dan menyatakan: "Semen Bersih adalah Obat untuk Covid-19". 

Millendez mengatakan dalam bahasa  Tagalog, ada penelitian ilmiah yang 'tamod' atau yang kita sebut semen mengandung sperma, satu bahan hebat, satu asam amino yang dapat menghancurkan, dapat membunuh mikroba, terutama mikroba yang disebabkan oleh virus.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dengan judul "Cek Fakta: Benarkah Sebuah Penelitian Ungkap Telan Sperma Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19?"

Baca Juga: Gegara Corona, Harga Ayam Potong dan Cabai Melambung Tinggi di Pasar Palabuhanratu Sukabumi

“Sangat sederhana untuk menghilangkan coronavirus yang mengerikan ini. Bersihkan semen, dari jantan. Dapat digunakan sebagai pembersih tangan. Itu bisa dicerna. Pastikan itu bersih. " tambah Millendez

Kemudian, Dr. Bryan Mounce sebagai penulis dalam penelitian tersebut menambahkan: "Pekerjaan kami menunjukkan kebalikan dari klaim-klaim ini." 

Dia lebih lanjut menjelaskan dalam email ke AFP pada 13 Mei bahwa penelitian telah menunjukkan poliamina, yang merupakan molekul kecil yang ditemukan dalam sel manusia dan hadir dalam semen, sebenarnya "mendukung infeksi virus".

Baca Juga: Reses di Cibuntu, Usep Diminta Warga Bangun Infrastruktur dan Irigasi

Dengan demikian dari penjelasan di atas, jelas bahwa klain menelan sperma dapat mengobati Covid-19 adalah klaim yang salah.

Sampai saat ini, tidak ada obat yang telah ditunjukkan untuk mencegah atau menyembuhkan Covid-19, menurut lembar fakta ini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dengan demikian, seluruh informasi yang terdapat dalam video yang beredar di berbagai media sosial tersebut merupakan informasi salah atau keliru dan dikategorikan ke dalam informasi hoaks.**(Evi Sapitri/PR Tasikmalaya).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Kominfo Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler