MANTRA SUKABUMI – Baru-baru ini beredar sebuah video aksi unjuk rasa di berbagai kota di media sosial Facebook.
Video unjuk rasa tersebut diklaim sebagai bentuk aksi untuk menurunkan Presiden Jokowi dari pemerintahan.
Dalam video yang beredar tersebut terdapat tulisan 'Turunkan Jokowi' dan beberapa nama kota di Indonesia juga terdengar teriakan 'revolusi' dari para demonstran.
Baca Juga: Dapat Julukan Presiden Poligami Indonesia, Puspo: Poligami Bentuk Cinta Saya pada Istri Pertama
Video tersebut diunggah oleh pengguna Facebook Putra Inka di salah satu grup Facebook Sahabat Aline Yoana tan pada 16 Juni 2020.
Unggahan video tersebut telah mendapatkan respon 262 dari pengguna Facebook lain, dan telah dibagikan sebanyak 495 kali oleh pengguna lain.
Dalam unggahan tersebut, akun Facebook Putra Inka menyertakan sebuah narasi yang berisi sebagai berikut:
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Foto PKI Muso yang Beredar Tengah Kubur Ulama dan Santri secara Massal?
“Sepi Dari Pemberitaan Media. Today REVOLUSI Dimulai,Semoga Alloh Swt Merestui Dan Melindungi Para Patriot Bangsa Yang Terpanggil Hati Nuraninya Untuk Berjuang Menumbangkan REZIM JOKOWI. Jangan Lupa Doanya Pemirsa, Semoga Alloh Swt Bersama orang" Berakal Sehat,Dan Rezim ini secepatnya Wassallam/The End,” tulis akun Putra Inka.
Setelah dilakukan penelusuran dari berbagai sumber, klaim bahwa video yang menunjukkan aksi unjuk rasa yang dilakukan baru-baru ini dan tak diliput banyak media faktanya adalah salah.
Baca Juga: Fakta atau Hoaks: Benarkah Presiden Jokowi Buat Pernyataan 'Kalian Setuju Kalau Saya Mundur?'
Melansir dari akun Instagram Mafindo @turnbackhoaxid, menyatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut terjadi pada tahun 2019 bukan hari ini. Para demonstran menentang sejumlah RUU yang tengah digodok dan membantah aksi itu bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aksi unjuk rasa tersebut juga ramai diliput media arus utama.
Dalam video tersebut diperlihatkan aksi unjuk rasa pada bulan September 2019 di mana pada saat itu sejumlah mahasiswa turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan RUU KPK dan RUU KUHP di Yogyakarta.
Baca Juga: Kabar Baik, Pasien Sembuh Virus Corona di Sumsel Alami Peningkatan Drastis
Seperti yang disampaikan oleh akun Twitter milik Dahnil Anzar.
"Mahasiswa Muhammadiyah menolak Revisi UU KPK dan RKUHP di Yogyakarta, long march dari Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Bangga melihat adik-adik bangkit menolak diam," tulis akun twitter @Dahnilanzar, Senin 23 September 2019.
Pada saat itu memang terjadi gelombang aksi mahasiswa di berbagai daerah yang menentang sejumlah RUU yang tengah dibahas pemerintah.
Baca Juga: Donald Trump Abaikan New Normal, Profesor Kesehatan Harvard: Kecewa dengan Sikap Presiden
Para pendemi pun membatah bahwa aksi tersebut bukan bertujuan untuk menggulingkan pemrintahan yang sah yakni Presiden Jokowi.
Mengutip dari salah satu media pemberitaan nasional, seperti pengakuan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Dinno Ardiansyah. Ia menegaskan aksi mahasiswa pada saat itu fokus pada penolakan RUU kontroversial.
Disamping itu, Ketua Program Studi S1 Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Abdul Gaffar Karim. Ia menegaskan aksi mahasiswa di Yogyakarta saat itu, tidak bertujuan untuk menurunkan Jokowi.
Baca Juga: Mau Investasi Emas, Berikut Harga Logam Mulia Hari Ini di Pegadaian, Antam, Antam Retro, UBS
Dengan demikian, unggahan video yang beredar di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa aksi mahasiswa 'Turunkan Jokowi' yang tak banyak diliput media adalah informasi salah.
Berdasarkan Disinformasi dan Misinformasi melalui Firts Draft, maka dapat dikategorikan unggahan tersebut sebagai Konten yang Menyesatkan atau Misleading Content.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut Allah Tak Akan Tolak Doa Seseorang Jika Diawali dengan Bacaan ini
**