MANTRA SUKABUMI - Belum lama ini beredar pesan berantai, yang mengklaim Al-Qur'an Nusantara direalisasikan dan beredarnya terjemah baru surah Al Maidah ayat 51.
Klaim terkait Al-Qur'an Nusantara dan terjemah baru surah Al Maidah ayat 51 ini, dibagikan melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp.
Disebutkan bahwa terjemahan baru surah Al Maidah ayat 51 di Al-Qur'an Nusantara, mengganti makna awliya (pemimpin) menjadi 'teman setia'.
Baca Juga: Tanjung Priok Mencekam Imbas Penangkapan Preman, Teror Pecah Kaca Truk Ekspedisi Merajalela
Baca Juga: Mengejutkan Indonesia dan Israel Ternyata Miliki Hubungan, Muhammadiyah: Harusnya Jadi Penengah
Dikutip mantrasukabumi.com dari Turn Back Hoax, berikut adalah narasi tentang Al-Qur'an Nusantara dan terjemah baru surah Al Maidah ayat 51:
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Kini Al-Qur'an Nusantara sudah direalisasikan. Astaghfirullah. Ya Allah ampunilah kami dan selamatkan kami dan anak cucu kami dari api neraka".
"Telah dibagikan Al-Quran dengan terjemahan palsu ke sekolah dengan dalih wakaf Al-Quran".
"Tolong Jika ada waqaf Al-Qur'an palsu, dicek surat Al-Maidah ayat 51 dan seterusnya telah diganti terjemahannya".
"Gerak cepat, laporkan! Ada Al-Qur'an palsu, sekarang sudah beredar, Al-Qur'an terjemahan baru Al Maidah 51, 'pemimpin' sudah berganti dengan 'teman setia'".
"Dan Hampir semua yang dijual di Gramedia, tafsirnya diganti jadi teman setia! Ini betul-betul sudah keterlaluan".
"Islam yang sesungguhnya dihantam dari semua arah. Share ke semua sosmed biar saudara-saudara muslim kita tahu berita yang ada terkini".
"Umat Islam sudah dapat berita bahwa Negara Amerika telah melakukan pendistorsian/pengubahan terhadap Al-Qur'an dan mengeluarkannya sebagai kitab baru yang diberi nama tauhid segitiga (trinitas)".
"Dan sekarang telah dibagikan ke Negara negara Timur tengah, dan mungkin saja Al-Qur'an Trinitas itu, sudah sampai ke Indonesia".
Setelah ditelusuri, diketahui bahwa narasi tersebut merupakan hoaks lama yang saat ini beredar kembali.
Baca Juga: Ternyata Hanya 70 Ribu Umat Rasulullah SAW yang Masuk Surga Tanpa Hisab
Faktanya, Kementerian Agama (Kemenag) sudah pernah mengklarifikasi terkait informasi ini pada 2016 lalu.
Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi menjelaskan, terjemahan Al-Qur'an tersebut merujuk kepada edisi revisi 2002.
Ia menegaskan, kabar terjemahan baru itu tidak benar dan tuduhan bahwa penyuntingan dilakukan oleh instruksi Kemenag tidak memiliki dasar.
Menurut Muchlis, kata awliya di dalam Al-Qur'an disebutkan sebanyak 42 kali dan diterjemahkan beragam sesuai konteksnya.
Seperti dalam surah Ali Imran ayat 28, an-Nisa ayat 139 dan 144, serta al-Maidah ayat 57, kata awliya diartikan sebagai pemimpin.
Sedangkan untuk surah al-Maidah ayat 51 dan al-Mumtahanah ayat 1, awliya dimaknai dengan teman setia.
Adapun surah at-Taubah ayat 23 dimaknai dengan pelindung, lalu surah an-Nisa diterjemahkan dengan teman-teman.
Terkait polemik yang terjadi akibat klaim tersebut, Kemenag menyerahkan perkara itu kepada para ulama Al-Qur'an untuk kembali membahas dan mendiskusikannya.
Dengan demikian, berdasarkan fakta yang terkumpul klaim Al-Qur'an Nusantara dan terjemah baru surah Al Maidah ayat 51 adalah informasi menyesatkan atau hoaks.***