Network
MANTRA SUKABUMI - Beredar sebuah narasi di media sosial Facebook yang menyebut Anies Baswedan mengancam Kapolda hingga bikin planga plongo, Ini Fakta Sebenarnya.
Informasi tersebut diposting akun Facebook bernama Andy Rachman mengunggah foto sebuah situs yang bertuliskan “Anies Baswedan Sambangi Polda Metro Jaya, Bicarakan Pembebasan Pelajar Se-Jabodetabek Yang Ditahan”.
Dilansir mantrasukabumi.com dari turnbackhoax.id pada Minggu, 1 November 2020, dalam unggahan tersebut, Andy juga menambahkan narasi bahwa Anies Baswedan mengancam Kapolda akan membeberkan CCTV untuk menemukan dalang dari kerusuhan demo.
Baca Juga: NIK KTP Tidak Terdaftar di e-form BRI eform.bri.co.id/bpum, Begini Cara Dapatkan BPUM
Baca Juga: Menaker Sebut Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2 Awal November
Berikut narasi dalam postingan tersebut:
Saya yakin ini hati nuraninya gub DKI
*Pak Anies ke Polda Untuk Membebaskan Para Pelajar yang diTahan.*
Kata-2 Anies Baswedan yang terakhir, bikin Kapolda diam plonga plongo dan tidak boleh ditulis media.
*Apakah Harus Dibuka semua rekaman Jakarta Smart City siapa yang buat rusuh ?*
Jgn buat Jakarta mkin Bergejolak..!!
Namun dari hasil penelusuran dan hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta), faktanya Anies Baswedan tidak mengancam polisi untuk membuka rekaman CCTV untuk menelusuri dalang dari kerusuhan demo. Anies justru mengizinkan polisi untuk menelusurinya.
Termasuk saat demo tahun lalu pun Anies mengizinkan polisi untuk menelusuri dalang kerusuhan aksi 22 Mei 2019 dengan memantau CCTV. Anies mengatakan pada dasarnya CCTV tersebut dapat diakses oleh masyarakat.
Sebelumnya, Anies menyatakan akan kooperatif jika dimintai kepolisian untuk menggunakan CCTV dalam pengungkapan kasus. “Itu kan memang bisa di akses, ada di Jakarta Smart City,” ungkap Anies.
