Network
2. Disturbing score
Scoring yang digunakan oleh Siksa Kubur cukup bisa mengganggu kenyamanan penonton yang sensitif, meski tidak berupa bunyi-bunyian yang memekakkan telinga.
Scoring ini terbilang bukan cuma bertujuan membuat atmosfer menjadi creepy, tapi menegaskan psychological horror yang diusung Joko Anwar dalam film ini.
Bagi mereka yang gampang terpengaruh dengan suara, maka siap-siap sering menutup telinga saat menyelami perjalanan Sita.
3. Pelecehan
Joko Anwar menyisipkan kisah penyintas pelecehan dalam Siksa Kubur. Kisah pelecehan ini juga menjadi salah satu landasan cerita yang membangun kisah Siksa Kubur.
Meski tidak digambarkan secara eksplisit, kisah pelecehan yang ada dalam film ini bisa jadi memengaruhi psikologis sejumlah penonton yang sensitif dengan kisah serupa.
4. Bunuh diri
Siksa Kubur menampilkan adegan bunuh diri dengan gamblang. Joko Anwar bahkan beberapa kali menyiratkan keberadaan adegan tersebut sebelum benar-benar menunjukkannya di hadapan para penonton.
Namun tetap saja, bagi mereka yang sensitif dengan adegan bunuh diri, baik menggunakan senjata api ataupun tajam, ada baiknya menyiapkan mental dan kebijaksanaannya saat melihat Siksa Kubur.
