Vaksin Disebut Tak Lebih Efektif Ketimbang Masker, Begini Kata Kepala CDC AS

2 Januari 2021, 14:39 WIB
Apakah Perlu Terapkan 3M Setelah Divaksin? Berikut Penjelasannya, Foto Ilustrasi Vaksin.* /Andi Syahidan

MANTRA SUKABUMI – Vaksin yang selama ini dinantikan banyak orang untuk menyelamatkan diri dari Covid-19, ternyata disebut tak lebih efektif dibandingkan dengan masker.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), Robert Redfield.

“Saya sejauh ini mengatakan masker lebih menjamin melindungiku dari Covid-19 dibandingkan mendapatkan vaksin Covid-19,” kata dia seperti dilaporkan The New York Times.

Baca Juga: Nikmati Mudahnya Belanja Online di Merchant Baru ShopeePay 

Baca Juga: Patut Dicoba, Berikut Tips Sebelum Mulai Bersepeda Saat Pandemi

Dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews.com, bahwa masker menjadi alat kesehatan terpenting saat ini. Sudah banyak penelitian yang mendukung efektifnya mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19.

Berbagai upaya mungkin sudah dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus corona. Mulai dari penggunaan masker, menghindari kerumunan dan lain sebagainya, sesuai dengan protokol kesehatan yang diberlakukan.

Bahkan sampai uji vaksin yang sudah dilakukan di beberapa Negara. Namun ada sebuah pernyataan, yang menyebutkan bahwa saat ini, masker lebih menjamin untuk perlindungan dari Covid-19.

Satu studi dalam jurnal BMJ Global Health menemukan penggunaan masker di rumah tangga masyarakat Beijing berhubungan dengan lebih sedikitnya penyebaran Covid-19.

“Virus membutuhkan cara untuk menular dari orang ke orang, dan sekarang ada data untuk mendukung penggunaan masker sebagai bentuk pengendalian sumber terutama pada mereka yang memiliki gejala,” kata Amesh Adalja, pakar penyakit menular di Johns Hopkins Center for Health Security, Maryland seperti dilansir dari Health, Minggu.

Baca Juga: 5 Mitos Ini Jadi Alasan Orang Ragu untuk Divaksin Covid-19

Baca Juga: Berikut Beberapa Langkah yang Dianjurkan Para Pakar Kesehatan Saat Lakukan Proses Mencuci Masker

Masker menjadi penghalang fisik yang sangat efektif untuk menghilangkan kemampuan virus untuk berpindah dari orang ke orang.

Menurut Adalja, vaksin Covid-19 generasi pertama bukan agar semua yang menerimanya kebal terhadap infeksi (mereka tidak akan seperti vaksin campak saat ini), tetapi untuk memodifikasi penyakit sehingga tingkat keparahan dan kebutuhan rawat inap lebih rendah.

“Infeksi di antara yang divaksinasi pun masih akan terjadi. Infeksi akan menjadi lebih jarang dan tidak terlalu parah," tutur dia.

Jadi, vaksin Covid-19 yang disetujui hanya akan menjadi satu bagian dari pendekatan berlapis-lapis. Adalja berpendapat, memakai masker wajah dan berlatih menjaga jarak secara fisik di depan umum tetap harus dilakukan saat vaksin pertama tersedia.

Di sisi lain, ada bahaya. Vaksin mungkin hanya 50 persen efektif memberi orang rasa aman yang salah dan ini menyebabkan penyebaran virus lebih besar karena tindakan pencegahan lain tidak dilakukan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin Sebut Masyarakat Jangan Terprovokasi Ajakan Lawan Pemerintah

Adalja mengatakan, pada waktunya vaksin Covid-19 generasi pertama akan digantikan oleh vaksin yang memberikan kekebalan seperti vaksin campak.

Ini berarti sistem kekebalan tubuh akan dapat menghentikan virus untuk berkembang biak di dalam tubuh. Tetapi tidak ada yang tahu berapa lama itu bisa berlangsung dan bisa jadi beberapa tahun.***

 

Editor: Fauzan Evan

Tags

Terkini

Terpopuler