MANTRA SUKABUMI - Menteri Luar Negeri Iran dalam sambutan yang diterbitkan pada hari Sabtu, 23 Januari 2021, mengatakan, bahwa Iran dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat di bidang minyak dan keamanan di Teluk, tetapi tidak dengan Israel.
Hubungan antara Teheran dan Washington memburuk di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Hal tersebut, disebabkan pada tahun 2018 menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia dan menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonominya.
Baca Juga: Beli Paket Internet Lebih Menguntungkan dengan ShopeePay, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Ini
Baca Juga: OPM Tembak Mati Prajurit Raiders Saat Shalat, Fadli Zon: Semoga di Tempat Terbaik Allah
Iran menyerukan tindakan dan "bukan hanya kata-kata" tak lama setelah Joe Biden dilantik sebagai presiden pada hari Rabu.
Biden mengatakan Washington akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Iran melanjutkan kepatuhan yang ketat.
“Menurut pendapat pribadi saya, kami harus menjelaskan hubungan kami dengan Amerika Serikat,” kata Mohammad Javad Zarif, seperti dikkutip mantrasukabumi.com dari channelnewsasia.com pada Sabtu, 23 Januari 2021.
Hal tersebut untuk memberi tahu AS bahwa pihaknya tidak akan bekerja sama dalam masalah Israel dan tidak akan menyetujuinya.
Baca Juga: Ustad Yusuf Mansur Ajak Pengikutnya untuk Doakan Atlit Bulutangkis Ahsan dan Hendra
Baca Juga: Jarang Disadari 4 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bikin Tubuh Jadi Gemuk, Salah Satunya Bangun Kesiangan
“tidak akan mengizinkan Anda untuk mencampuri urusan dalam negerinya, tetapi kami tidak memiliki masalah untuk bekerja dengan Anda dalam masalah minyak,” ungkapnya.
“Kami tidak memiliki masalah dalam memastikan keamanan Teluk Persia,” lanjut Mohammad Javad Zarif.
Menurutnya, kehadiran asing di Teluk Persia merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidakamanan.
“Meskipun kami percaya bahwa kehadiran asing di Teluk Persia menyebabkan ketidakamanan dan Anda seharusnya tidak berada di sana,” pungkasnya.***