Krisis Stok Vaksin Covid-19 Paksa Menkes di Dua Negara ini Harus Mundur dari Jabatannya

21 Februari 2021, 08:20 WIB
Krisis Stok Vaksin COVID-19 Paksa Menkes di Dua Negara ini Harus Mundur dari Jabatannya./ /Pixabay/WiR_Pixs

MANTRA SUKABUMI – Suatu gambaran sulitnya mendapatkan vaksin Covid-19 bagi negara-negara di dunia, selama bulan Februari 2021 ini sudah memaksa dua Menteri Kesehatan (Menkes) di dua negara harus rela meketakkan jabatannya.

Menkes Argentina, Gines Gonzalez Garcia, mengundurkan diri dari jabatannya, pada Jumat, 19 Februari 2021, menyusul berbagai laporan yang menyebut ia telah menggunakan jaringan dan kekuasaannya untuk memberikan vaksin kepada mereka yang tidak berhak.

Garcia, lewat surat yang diunggahnya di media sosial Twitter, memberikan klarifikasi dengan mengatakan ada beberapa orang yang melanggar prosedur vaksinasi di lingkungan kementerian kesehatan karena ‘kebingungan’ saat ia tengah dinas ke luar.

Baca Juga: Jajan di Kantin hingga Staycation di Hotel, ShopeePay Hadirkan Cashback 30%

Baca Juga: Kevin Aprilio Soroti Soal Dugaan Perselingkuhan Nissa Sabyan, Widi Nichalny: Lu Bukan Tipe Gue

Dua sumber di kantor kepresidenan sebelumnya mengatakan bahwa Presiden Argentina, Alberto Fernandez meminta Menkes Gines untuk ‘mundur’ setelah muncul banyak berita bahwa ia telah memberi akses vaksin kepada 10 orang tanpa mengikuti aturan yang berlaku.

Dari 10 orang itu, satu di antaranya adalah seorang jurnalis senior ternama Horacio Verbitsky yang mengatakan kepada satu stasiun radio setempat bahwa ia menerima vaksin setelah menghubungi Menkes Garcia.

"Saya menelepon teman lama saya, Gines Gonzalez, dan dia meminta saya pergi ke Rumah Sakit Posadas," kata Verbitsky yang berusia 70 tahun, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari Reuters pada 21 Februari 2021.

Skandal itu pun dinilai sebagai praktek korupsi yang membuat banyak pihak cemas pada program vaksinasi Covid-19 di Argentina. Sementara, jumlah vaksin yang tersedia masih terbatas.

Baca Juga: Jakarta Banjir, Muannas Alaidid Singgung Dana Formula E Rp560 M: Mending Dialokasikan Untuk Waduk

Argentina sejak Desember telah menggunakan vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Gamaleya Institute Rusia untuk memvaksin tenaga kesehatan. Pengiriman paket vaksin sempat mundur dari jadwal yang telah ditetapkan.

Pemerintah Argentina mulai memvaksin sejumlah orang yang berusia di atas 70 tahun minggu ini. Namun, tidak semua orang mendapat kesempatan itu, sehingga tiap warga diharapkan dapat mengikuti prosedur, termasuk di antaranya mendaftar ke petugas terkait.

Kurang lebih 250.000 orang di Argentina telah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Argentina, negara berpenduduk sekitar 45 juta jiwa, telah melaporkan dua juta kasus Covid-19 dan 51.000 di antaranya meninggal dunia.

Kantor berita pemerintah Argentina mengatakan Carla Vizotti, wakil menteri kesehatan, akan mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Gines. Namun, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah.

Baca Juga: 9 Cara Mudah Hidup Sehat di Pagi Hari, Dipercaya Dapat Hilangkan Stres dan Depresi

 Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 21 Februari 2021: Al Bongkar Semua, Elsa Lakukan Rencana Licik Padanya

Di Peru, menteri luar negeri dan menteri kesehatan pada awal bulan Februari ini juga mengundurkan diri karena skandal vaksin.

Mantan presiden di Peru juga diselidik oleh polisi setelah adanya laporan bahwa ratusan pejabat dan pihak lain telah menerima vaksin sebelum program vaksinasi nasional berlangsung.

Sedangkan mereka bukan bagian dari relawan yang menerima vaksin untuk program uji klinis. ***

Editor: Encep Faiz

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler