MANTRA SUKABUMI - Konflik Israel-Palestina terus menjadi perhatian seluruh bangsa termasuk bangsa Indonesia.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani menyatakan Konflik Israel-Palestina akan terus menjadi perhatian bangsa Indonesia sampai kemerdekaan Palestina berhasil diwujudkan.
Hal ini disampaikan Kadir pada webinar Proyeksi Masa Depan Hubungan Palestina-Israel dan Posisi Indonesia, dilansir mantrasukabumi.com dari akun resmi nu.or.id pada 22 Juni 2021.
Pihaknya menegaskan bahwa dukungan kepada kemerdekaan Palestina merupakan amanat konstitusi Indonesia sekaligus jantung politik luar negeri Indonesia.
Kemudian Ia mengutip pernyataan Presiden Soekarno, "Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang Palestina maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel."
Sikap Indonesia sampai detik ini terhadap konflik Israel-Palestina tetap konsisten dan terus menyerukan kepada masyarakat Internasional terutama kepada PBB untuk menghentikan berbagai aksi kekerasan dan militer.
Lebih jauh ia mengatakan bahwa Indonesia akan terus melakukan perlindungan wilayah sipil untuk memonitor dan menjamin rakyat Palestina serta status komplek Al Haram Asy-syarif.
Ia menjelaskan bahwa Indonesia akan terus mendorong negosiasi multilateral agar lebih kredibel berdasar solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Serta harus sejalan dengan parameter internasional yang telah disepakati.
Senada dengan itu, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Bagus Hendraning Kobarsyih menerangkan posisi Pemerintah Indonesia terhadap konflik Israel-Palestina.
Pertama, terus mendukung kemerdekaan Palestina berdasarkan konsep Two State Solution dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Kedua, menghentikan gencatan senjata dan berbagai kekerasan di Palestina oleh Israel.
Ketiga, menghentikan Agresi dan Okupasi Israel serta mendesak dibukanya jalur untuk bantuan kemanusiaan serta perlindungan bagi rakyat Palestina dan Internasional Presenter di Al Quds dan Yerusalem.
Dalam kesempatan tersebut, Dosen sekaligus Tim Peneliti PRN Kemristek BRIN Fisip UI Agung Nurwijoyo mengatakan bahwa Indonesia punya sejarah panjang dalam menangani konflik Israel-Palestina.
termasuk dalam masalah kemanusiaan, HAM, politik, ekonomi dan aspek budaya.
Baca Juga: Pernikahan Anak Ustadz Arifin Ilham: Dari Kupu-kupu hingga Serahkan 1 Milyar untuk Palestina
Di Indonesia tidak hanya pemerintah saja yang memberikan perhatian besar terhadap konflik Israel-Palestina.
"tetapi juga civil society termasuk dalam membangun kapasitas, memberikan beasiswa dan peningkatan ekonomi," pungkasnya.***