Tak Cukup Bombardir Gaza, Israel Kedapatan Berikan Vaksin Covid-19 Kadaluwarsa ke Palestina

- 19 Juni 2021, 21:13 WIB
Serang Warga Palestina ketika beradu argumen sebagai perlawanannya kepada militer Israel.
Serang Warga Palestina ketika beradu argumen sebagai perlawanannya kepada militer Israel. /QudsNen/Twitter


MANTRA SUKABUMI - Usai melakukan penyerangan di Jalur Gaza, Israel kedapatan memberikan vaksin Covid-19 kadaluwarsa kepada Palestina.

Selain kadaluwarsa, menurut Kemeterian Kesehatan Palestina vaksin Covid-19 yang diberikan Israel tidak memenuhi kriteria teknis mereka.

Hal ini pun membuat Pemerintah Palestina, harus membatalkan kesepakatan vaksin Covid-19 dengan Israel.

Baca Juga: Lowongan Kerja Juni 2021: PT Shopee International Indonesia Butuh Cepat Lulusan SMA, Usia Maksimal 35 Tahun

Dikutip mantrasukabumi.com dari AA News, kabar ini dikonfirmasi langsung oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ibrahim Melhem.

"Vaksin Pfizer batch pertama, ditemukan bahwa mereka tidak sesuai dengan spesifikasi yang terkandung dalam perjanjian," ujarnya.

Maka dari itu, Melhem mengatakan, pihaknya telah menyarankan pemerintah setempat untuk membatalkan pembelian vaksin.

"Oleh karena itu, Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk membatalkan perjanjian tersebut," tuturnya.

Dilaporkan bahwa Israel telah mengirim vaksin Covid-19 sebanyak 90.000 dosis dari total 1 juta dosis, di gelombang pertama pada Jumat, 18 Juni 2021.

Setelah mengetahui fakta dari vaksin yang dikirimkan, Pemerintah Palestina akan memngembalikan dosis ke Israel.

Sementara itu, dirancanakan sebelumnya sisa dari dosis vaksin Covid-19 akan diterima pada September atau Oktober 2021 mendatang.

Dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita resmi WAFA, Menteri Kesehatan Palestina, Mai al-Kaila memberikan keterangannya.

Ia mengatakan pemerintah mengontrak Pfizer untuk membeli 4 juta dosis, tetapi perusahaan tidak akan dapat mulai mengirimkan sebelum Oktober atau November 2021.

Baca Juga: Anggota DPR Singgung Era Seoharto: 2 Bulan Setelah Dilantik Tumbang, Apa Mau Diulangi?

Al-Kaila menambahkan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan mendesak, Pfizer menyarankan agar Otoritas Palestina mengambil kelebihan stok dosis dari Israel.

Juru Bicara Melhem menjelaskan, Pemerintah Palestina akan menunggu pengiriman langsung dari Pfizer.

Pengiriman vaksin Pfizer dalam bentuk batch ini, merupakan kesepakatan antara Pemerintah Palestina dan perusahaan yang telah disetujui.***

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: AA News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x