Raja Salman Ngungsi ke Laut Merah, 150 Anggota Kerajaan Terpapar Covid-19

10 April 2020, 16:15 WIB
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud.* /ANTARA FOTO /.*(foto Pikiran Rakyat)/

MANTRA SUKABUMI - Penularan virus corona di Arab Saudi sudah menyebar ke anggota Kerajaan Arab Saudi, dan telah dinyatakan positif terinfeksi sebanyak 150 orang.

Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan yang luar biasa bahkan penularannya sangat cepat tanpa disadari.

Penomena tersebut membuat Raja Salman memutuskan untuk mengasingkan diri ke sebuah pulau di wilayah Laut Merah.

Baca Juga: Di Sukabumi Belajar di Rumah Diperpanjang, Sampai Kapan?

Keputusan tersebut diambil untuk menghindari agar tidak terinfeksi virus yang mematikan tersebut dan sekarang dikabarkan Raja Salman sudah berada di sebuah pulau di wilayah Laut Merah, dekat dengan Kota Jedah. 

Kabar mengejutkan pun datang dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putra sekaligus penguasa secara de facto yang dikabarkan mundur. Ia dan sejumlah menteri pergi mengungsi pada tempat pantai terpencil yang dikenal dengan Neom.

Dokter pribadi di rumah sakit elit yang merawat anggota Al-Saud tengah pun bergerak cepat untuk mengatasi fenomena serangan Covid-19 ini. Pihaknya sedang menyiapkan sekitar 500 tempat tidur dan memastikan dengan baik perihal fasilitas kesehatan dalam status siaga tinggi.

Baca Juga: Viral, Video Cara Obati Covid-19 dengan Menghirup Uap air Panas, Simak Faktanya

"Arahan harus siap untuk V.I.P dari seluruh negara," tulis pesan dari Rumah Sakit Spesialis King Faisal pada Selasa, 7 April 2020.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 150 Anggota Kerajaan Arab Saudi Positif Covid-19 Raja Salman Mengungsi ke Laut Merah

Lebih lanjut, pihak rumah sakit mengatakan, mereka tidak tahu berapa banyak kasus terinfeksi dari keluarga kerajaan akan bertambah, namun pihaknya akan selalu waspada dan mempersiapkan segalanya.

Diketahui, terinfeksinya keluarga kerajaan secara besar-besaran diakibatkan risiko tugas dari perjalanan yang telah dilakukan sebelumnya.

Baca Juga: Penyelenggaraan Ibadah Haji 2020 belum pasti, Kemenag Siapkan 3 Opsi Skenario

Seorang pakar keluarga kerajaan Saudi dari Rice University, Kristian Coates Ulrichsen mengungkapkan, apabila virus corona telah menyerang kerajaan Arab Saudi secara besar-besaran, maka kondisi ini masuk dalam status darurat kerjaan, akan terjadi kekosongan kekuasaan sementara waktu.

"Jika mencapai ke dalam keluarga, maka itu menjadi masalah yang mendesak," kata Kristian Coates Ulrichsen.

Sementara itu, dilansir Wolrd Meters, jumlah terinfeksi virus corona di Arab Saudi per 10 April 2020, mencapai angka sebanyak 3.287 dengan rincian 280 orang meninggal dunia dan 252 telah dinyatakan sembuh.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler