Seorang Peneliti NASA Ditangkap Agen FBI, Diduga Memiliki Hubungan Rahasia dengan Tiongkok

15 Mei 2020, 13:24 WIB
FEDERAL Bureau of Investigation (FBI) Amerika Serikat /Twitter @FBI /.*/Twitter @FBI

MANTRA SUKABUMI - Seorang profesor dan juga peneliti teknik elektro di sebuah Universitas Arkansas-Fayetteville didakwa dengan tuduhan telah melakukan sebuah penipuan.

Diketahui profesor tersebut bernama Ang. Selain dituduh telah melakukan penipuan kabel kawat, ia juga diduga memiliki hubungan rahasia dengan pemerintah Komunis Tiongkok.

Ia ditangkap oleh FBI karena telah menipu yang mendanai dia sebagai peniliti yakni NASA, dan juga Universitas karena tidak memberitahukan bahwa dia mempunyai posisi lain di sebuah Universitas Tiongkok dan Perusahaan milik Tiongkok.

Baca Juga: Kasus Daging Babi Terungkap, Pedagang Keluhkan Pembeli Tak Percaya, Penjualan Jadi Sepi

Selain itu, dakwaan terhadapnya tidak termasuk hubungan dia dengn Tiongkok ats pengajuan hibah ke NASA, yang jumlah nilainyanlebih dari setengah juta dolar, jika di rupiahkan sekitar Rp 7,4 miliar.

Menurut Departemen Kehakiman dalam sebuah pernyataannya mengungkapkan bahwa Representasi palsu material untuk NASA dan University of Arkansas ini menghasilkan banyak kabel yang akan dikirim dan diterima yang memfasilitasi skema Ang untuk menipu.

Agen Khusus FBI, Jonathan Willett menuduh bahwa Ang gagal melaporkan keterlibatannya dalam program Cendekiawan Talents Cendekia Tiongkok antara 2012 dan 2018, seperti dilansir dari Independent.

"Talent berencana mengintegrasikan teknologi asing ke Tiongkok dengan merekrut para ahli dari bisnis dan universitas di seluruh dunia untuk mengisi pekerjaan teknis yang mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi," tulis Willett dalam pernyataan tertulisnya.

Baca Juga: Campuran Obat Barat dan Obat Tiongkok Menjanjikan 12 dari 14 Pasien Pulang dari RS

Berbagai program talenta Pemerintah Tiongkok menggunakan tunjangan keuangan, pribadi, dan profesional sebagai imbalan untuk bekerja dengan universitas, bisnis, dan perusahaan milik negara di Tiongkok.

Sejak 2013, Mr Ang telah menjadi peneliti utama atau peneliti bersama pada kontrak hibah yang didanai pemerintah AS dari NASA, National Science Foundation, Departemen Energi, dan Departemen Pertahanan.

Diduga bahwa Mr Ang melakukan penipuan kawat sehubungan dengan penyerahan 2016 yang sukses ke NASA tanpa mengungkapkan partisipasinya dalam program Thousand Talents atau bekerja dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, termasuk Binzhou Maotong Electronic Technology, Binzhou Gande Electronic Technology dan Jiangsu Xuanzhi New Materials dan Teknologi.

Baca Juga: Ketua DPRD: PSBB Kabupaten Sukabumi Belum Efektif

Artikel ini telah tayang sebelnya di laman PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul "Diduga Memiliki Hubungan Rahasia dengan Tiongkok, Peneliti NASA Kini Ditangkap Agen FBI."

FBI menulis, jika tahu ada keterlibatan Ang dan Tiongkok, pejabat kontraktor NASA tidak akan memberikan konrtak.

"Secara khusus Pejabat Kontraktor menunjukkan bahwa hubungan Ang dengan perusahaan-perusahaan RRC akan menjadi bendera merah langsung," kata pernyataan tertulis tersebut.

Koneksi Mr Ang dengan Tiongkok, terungkap ketika seorang karyawan universitas menemukan sebuah hard drive di perpustakaan kampus dan mencari melalui email untuk menemukan pemiliknya.

Dalam satu email pada tahun 2018, terdapat percakapan antara peneliti tamu dari Universitas Xidian di Xian Tiongkok dengan Ang.

Ang mengatakan iklim politik AS saat ini membuat situasinya di universitas menjadi sulit.

Baca Juga: WHO: Virus Corona Menjadi Virus Endemik Tidak Akan Pernah Hilang Seperti HIV

"Anda dapat mencari di situs web Tiongkok mengenai apa yang akan dilakukan AS terhadap Thousand Talent Scholars. Tidak banyak orang di sini tahu aku salah satu dari mereka, tetapi jika ini bocor, pekerjaanku di sini akan berada dalam masalah besar. Aku harus sangat berhati-hati atau aku mungkin keluar dari pekerjaanku dari universitas ini. Setelah Anda membaca email ini, silakan hapus demi keamanan karena semua email dapat diambil," tulis Ang dalam email tersbut.

Juru bicara Universitas Arkansas John Thomas mengatakan Ang kini telah ditangguhkan.

"Simon Ang telah diskors tanpa membayar sebagai tanggung jawabnya pada universitas. Dan universitas secara aktif bekerja sama dengan penyelidikan federal dalam masalah ini," kata Thomas.

Baca Juga: Saingi Zoom, WhatsApp Makin Keren, Dukung Panggilan Video 50 Orang

Dalam unggahan di Facebook, College of Engineering mengatakan bahwa Ang juga adalah presiden kehormatan dari Xi'an Aeronautical Polytechnic College di Xi'an, Tiongkok.

"Dia membantu mendirikan program rekayasa pemeliharaan pesawat bersertifikasi Boeing pertama di Tiongkok. Program ini melatih dan mensertifikasi siswa untuk bekerja di pesawat Boeing," tulis unggahan tersebut.

Jika terbukti bersalah, Mr Ang menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara. (Rahmi Nurlatifah)**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler