Beredar Kabar Bill Gates Ciptakan Vaksin Virus Corona dapat Membunuh Jutaan Orang, Berikut Faktanya

22 Mei 2020, 12:50 WIB
ILUSTRASI vaksin virus corona.* /Pixabay

MANTRA SUKABUMIPara ilmuwan dari berbagai negara saat ini disibukkan melakukan penelitian untuk mencari formulasi vaksin yang dapat menyembuhkan virus corona.

Pasalnya, dengan jumlah korban yang makin meningkat menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat di belahan dunia.

Sekalipun faktanya sampai hari ini, belum ada sebuah penelitian yang baku menemukan vaksin yang dapat digunakan secara resmi untuk pengobatan dan pencegahan virus mematikan itu.

Namun ada hal menarik, beredar dari sebuah artikel di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates mengatakan bahwa vaksin virus corona yang dibuatnya dapat membunuh hampir satu juta orang.

Baca Juga: Pakar: Corona Susah Diputus karena Mutasi Virus Sangat Cepat, Targetnya Tekan Jumlah yang Terinfeksi

Selain itu, dalam narasi yang beredar, Bill Gates juga mengakui bahwa vaksin yang dibuatnya untuk mengobati virus corona kurang efektif digunakan pada orang tua dan kemungkinan besar akan mengakibatkan kematian atau cacat terhadap 700.000 orang.

Berdasarkan penelusuran Pikiranrakyat-Depok.com melansir dari situs pemeriksa fakta AFP pada Kamis, 21 Mei 2020, klaim bahwa Bill Gates mengatakan vaksin virus corona bisa membunuh hampir satu juta orang adalah klaim yang salah.

Dalam laporan AFP disebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada vaksin untuk penyembuhan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 315.000 orang di seluruh dunia sejak pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok pada akhir 2019.

Pernyataan Bill Gates yang beredar tersebut diambil dari potongan video wawancara dengan media CNBC, dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa Bill Gates tidak merujuk pada kemungkinan satu juta kematian akibat suatu vaksin.

Baca Juga: Gejala Langka Baru Terus Muncul pada Pasien Virus Covid-19, Semakin Membuat Bingung Para Dokter

Selain itu disebutkan juga bahwa Bill Gates tidak mengatakan bahwa vaksin COVID-19 akan kurang efektif untuk menyembuhkan orang tua yang terinfeksi virus corona.

“Kemajuan vaksin pada orang tua merupakan tantangan besar. Anda tahu, ternyata vaksin flu tidak begitu efektif pada orang tua,” kata Bill Gates dalam wawancaranya.

“Sebagian besar manfaat berasal dari orang-orang muda yang tidak menyebarkannya karena mereka divaksinasi,” tutur Bill Gates.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di depok.pikiran-rakyat.com dengan judul "Vaksin Virus Corona Ciptaan Bill Gates Dikabarkan Dapat Membunuh Jutaan Orang, Simak Faktanya"

Baca Juga: Langgar Protokol Kesehatan, Habib Umar Assegaf Adu Mulut dengan Petugas Polisi di Pos PSBB Surabaya

Bill Gates juga mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan vaksin virus corona yang bekerja untuk orang dengan kisaran usia atas atau lansia karena mereka dinilai paling berisiko.

Hingga saat ini, di tengah pandemi COVID-19, Bill Gates adalah orang yang paling banyak dibicarakan dalam menciptakan vaksin virus corona.

Dia juga telah berkomitmen untuk menciptakan vaksin lebih dari 4 miliar untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.

Atas sikapnya tersebut, Bill Gates telah membuatnya menjadi sasaran kampanye anti-vaksin dan kelompok lain yang telah melibatkannya dalam berbagai teori konspirasi.

Baca Juga: Tiongkok Kuasai Pabrik Perlengkapan Medis, AS Khawatir Ada Upaya Penimbunan untuk 'Peras Dunia'

Berikut narasi lengkap yang beredar yang diklaim sebagai pernyataan Bill Gates bahwa vaksin virus corona dapat membunuh hampir satu juta orang.

PERHATIKAN: Bill Gates Akui COVID-19 vaksinnya mungkin MEMBUNUH Hampir 1.000.000 Orang,” kata headline ini April 30, 2020 artikel, yang melanjutkan dengan klaim bahwa ia “baru-baru ini mengakui vaksinnya untuk coronavirus (COVID-19) kurang efektif pada orang tua dan kemungkinan besar akan mengakibatkan kematian atau cacat 700.000 orang," tulis dalam narasi yang beredar.

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut adalah salah, dan dapat dipastikan bahwa informasi yang beredar tersebut termasuk dalam informasi yang keliru.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler