Beredar Kabar Bahwa Muslim Amerika Tak Kantongi Asuransi Kesehatan Karena Barack Obama, Cek Faktanya

29 Mei 2020, 09:30 WIB
ILUSTRASI muslim di Amerika Serikat.* /Foreign Policy/

MANTRA SUKABUMI – Sebuah unggahan opini yang berkaitan dengan isu yang menyebut bahwa undang-undang tentang layanan kesehatan yang disahkan Barack Obama tidak berlaku bagi yang beragama Islam.

Opini tersebut diunggah oleh Daniel Degginger, ia menyebutkan layanan kesehatan dengan biaya yang relatif terjangkau atau yang lebih dikenal dengan nama Obamacare tersebut tidak berlaku bagi warga Muslim di Amerika Serikat.

Baca Juga: Diisolasi, Puluhan Pegawai Bank BJB Depok Dinyatakan Reaktif Setelah Jalani Rapid Test

Ia beranggapan bahwa ada pengecualiaan bagi warga yang beragama Islam dalam undang-undang Obamacare yang tidak mendapat akses untuk menerima asuransi kesehatan dari pemerintah Amerika Serikat.

Daniel menyimpulkan dalam opininya tentang hal tersebut karena  melihat penggunaan kata 'dhimmimity' atau 'dhimmitude' yang tercantum dalam undang-undang Obamacare.

Berdasarkan penelusuran yang dikutip Mantra Sukabumi dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari AFP, kesimpulan tersebut merupakan klaim yang keliru.

Baca Juga: Kisah Sumayyah binti Khayyath, Perempuan Pertama dalam Islam yang Mati Syahid

“Kenyataan ini membuat saya naik pitam! Apa arti 'dhimmitude' yang ada dalam undang-undang Obamacare? Obama menggunakan istilah ini dalam sistem layanan kesehatan kita, menarik bukan? Saya belum pernah mendengar kata ini sebelumnya hingga setelah saya mencari tahu lewat Google, saya menemukan fakta dhimmitude ada pada halaman 107 Obamacare,” tutur Daniel Degginger.

Daniel Degginger mengatakan bahwa berdasarkan temuannya dhimmitude berarti sistem pembayaran upeti atau pajak bagi mereka yang nonmuslim untuk dapat tetap tinggal di wilayah yang sudah ditaklukan oleh sekelompok muslim melalui jalur jihad. Jalur jihad dalam konteks ini dikenal dengan sebutan holy war atau daerah suci medan perang.

Baca Juga: Dalam Seminggu Berapa Kali Frekuensi Normal Hubungan Suami Istri? dokter Boyke Menjawab

Menurutnya berangkat dari kebijakan muslim yang menganggap asuransi sebagai bagian dari riba, maka Pemerintah Amerika Serikat mengecualikan muslim dari kebijakan layanan kesehatan tersebut secara sepihak.

Sementara itu AFP melaporkan berdasarkan penjelasan Harvard Religious Literacy Project, kata dhimmitude berasal dari dhimmi yang merujuk kepada kondisi nonmuslim saat masa Kekaisaran Ottoman atau Kesultanan Utsmaniyah yang diberi perlindungan khusus oleh negara dengan imbalan membayar upeti dalam jumlah yang ditentukan.

Namun pada tahun 1839, kebijakan dhimmi telah dihapuskan. Pembayaran dhimmi itu memungkinkan penduduk nonmuslim bisa hidup berdampingan dengan aman bersama muslim di wilayah yang sudah ditaklukkan melalui jihad.

Baca Juga: Beredar Kabar Seorang Ulama Dianiaya oleh Petugas Kepolisian di Surabaya, Simak Faktanya

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat.depok.com dengan judul "Muslim Amerika Dikabarkan Tak Miliki Akses Asuransi Kesehatan karena Barack Obama, Simak Faktanya".

Sedangkan faktanya, Obamacare yang diresmikan pada tahun 2017 lalu mewajibkan seluruh masyarakat Amerika Serikat untuk mengikuti program asuransi dan membayar biaya kesehatan dalam jumlah yang telah disepakati dalam undang-undang.

Namun terdapat pengecualian salah satunya yakni jika otoritas keagamaan mengajukan permohonan agar agama tertentu dikecualikan dari program tersebut maka tidak akan diminta membayar iuran asuransi.

Baca Juga: Korea Selatan Terjebak di Tengah Ketegangan Perang Dingin Amerika Serikat dan Tiongkok

Berdasarkan data yang dipublikasikan pada tahun 2010 mencatat tidak ada otoritas keagamaan termasuk Islam dan agama non-Kristen lainnya yang memenuhi syarat pengajuan pengecualian Obamacare.

Dengan demikian, klaim yang menyebut warga muslim Amerika Serikat dikecualikan dari Undang-undang Obamacare secara sepihak itu tidak benar.**(Ahlaqul Karima Yawan/PR Depok).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler