Usai 2 Bulan Ditutup, Arab Saudi Kembali Buka Aktivitas Ibadah di Masjid dengan Aturan Ketat

1 Juni 2020, 06:53 WIB
Petugas Keamanan Arab Saudi sedang Berjaga di Sekitar Kabah Masjidil Harom Makkah, 5/5/2020 /.*/Antaranews

MANTRA SUKABUMI – Kabar menyejukan datang dari negara Arab Saudi.

Setelah hampir dua bulan aktivitas masjid dibatasai dan diliburkan demi mematuhi aturan pembatasan guna menekan laju penularan COVID-19, penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2)., Pemerintah Arab Saudi kembali buka masjid pertama kalinya untuk jamaah, Minggu 31 Mei 2020.

Kabar ini disambut hangat warga yang sangat merindukan kembali beraktivitas ibadah di masjid sebagaimana biasanya.

"Senang rasanya menikmati   kasih sayang  Tuhan dan sekali lagi kami dapat memanggil jamaah beribadah ke masjid daripada di rumah," kata seorang muazin Masjid Al Rajhi, Abdulmajeed Al Mohaisen. Masjid itu merupakan salah satu yang terbesar di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.

Baca Juga: Akibat Putus Hubungan dari WHO, Donald Trump Hadapi 'Serangan Balasan'

Jamaah kembali mendatangi masjid untuk shalat subuh dengan mematuhi aturan kesehatan ketat seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, menghindari jabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya sampai dua meter dari orang lain.

Orang lanjut usia, anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dan mereka dengan penyakit parah tidak diizinkan shalat di masjid.

Jamaah juga diwajibkan berwudu dari rumah.

"Mata saya berkaca-kaca saat kembali menginjakkan kaki di masjid dan saya mendengar azan. Terima kasih Tuhan atas berkah ini, kami dapat kembali beribadah di masjid," kata seorang warga Suriah yang tinggal di Riyadh, Maamoun Bashir.

Baca Juga: Disebut Hanya Flu Biasa, Benarkah Wabah COVID-19 Hasil Rekayasa untuk Mencari Untung, Ini Faktanya

Otoritas di Arab Saudi pada awal bulan ini mengatakan aturan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap sampai berakhir seluruhnya pada 21 Juni. Namun, kebijakan itu tidak berlaku di kota suci Mekkah.

Ibadah haji dan umrah, yang menarik kunjungan jutaan umat Islam dari seluruh dunia, juga masih diberhentikan.

Baca Juga: Tenaga Medis di Sragen Diancam, Ganjar Pranowo Meminta Kepolisian Tindak Tegas Pelaku Pengancaman

Baca Juga: Token Listrik Gratis dari PLN Bulan Juni Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Untuk Mengklaimnya

Arab Saudi, negara dengan 30 juta penduduk, mencatat lebih dari 83.000 orang positif tertular COVID-19 dan 480 di antaranya meninggal akibat penyakit itu.

Korban jiwa akibat COVID-19 di Arab Saudi jadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan negara teluk lainnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler