Pandemi Virus Corona Sulitkan Latihan Militer Gabungan Korut dan AS

21 Juli 2020, 13:11 WIB
Arsip foto tentara AS dan Korea Selatan di jembatan apung di sungai Hantan setelah latihan militer gabungan tahunan di Yeoncheon, selatan zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. (File foto: AP / Ahn Young-joon) /

MANTRA SUKABUMI - Korea Selatan dan Amerika Serikat berusaha menyepakati skala, cakupan, dan waktu latihan militer tahunan dengan novel virus corona yang mengancam akan mengganggu perjalanan pasukan AS, kata pejabat Korea Selatan, Selasa, 21 Juli 2020.

Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper melakukan panggilan telepon pada hari Selasa tetapi tidak dapat memutuskan rincian latihan, yang biasanya dimulai pada awal Agustus, kata para pejabat.

Pasukan AS Korea telah melaporkan hampir 50 kasus virus corona di antara pasukannya, karyawan dan keluarga mereka dalam tiga minggu terakhir, termasuk 10 pada hari Senin.

Baca Juga: Konflik Libya Kembali Memanas, Mesir Kerahkan Pasukan ke Luar Perbatasan karena Merasa Terancam

Semua dikonfirmasi pada saat kedatangan atau saat dalam karantina wajib dua minggu.

"Kami akan menyaksikan perkembangan untuk menentukan skala, tanggal dan metode latihan," kata seorang pejabat Korea Selatan yang menolak disebutkan namanya karena kepekaan diplomatik masalah tersebut.

"Kita harus melakukan apa yang perlu, tetapi keselamatan juga merupakan kunci untuk mempertahankan postur kesiapan pertahanan," kata pejabat itu, yang menyarankan latihan itu bisa melibatkan lebih banyak simulasi dan lebih sedikit pelatihan lapangan.

Baca Juga: AS Masukan 11 Perusahaan China ke Daftar Hitam Akibat Langgar HAM Terhadap Muslim Uighur

Lonjakan kasus virus corona yang dikaitkan dengan pasukan AS telah meningkatkan kekhawatiran di Korea Selatan.

Kota Pyeongtaek, rumah bagi pangkalan besar AS, telah meminta pemerintah Korea Selatan untuk memastikan bahwa semua tentara AS diuji sebelum kedatangan mereka. Gangguan latihan yang mungkin terjadi datang pada waktu yang sensitif.

Presiden AS Donald Trump telah mempertanyakan nilai latihan dan pada tahun 2018 bahkan menyarankan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa ia akan mengakhiri latihan tersebut.

Baca Juga: Perseteruan China dengan Inggris Kian Memanas, Beijing Akan Lawan yang Ganggu Internalnya

Ada sekitar 28.000 tentara AS di Korea Selatan. Jeong dan Esper tidak membahas penarikan tentara AS, kata pejabat Korea Selatan itu, yang menampik "tidak berdasar" laporan Wall Street Journal baru-baru ini bahwa Pentagon telah menawarkan opsi Gedung Putih untuk mengurangi kehadiran militer AS di Korea Selatan.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler