Kesetiaan Indonesia Terhadap Palestina di Tengah Tantangan yang Semakin Berat

26 Juli 2020, 08:45 WIB
Protes Warga Palestina pada Rencana Israel.* /AFP/Said Khatib

MANTRA SUKABUMI - Indonesia selalu tampil terdepan dalam membela Palestina. Ini dibuktikan sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo.

Saat konflik Gaza tahun 2008-2009, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mempertahankan hak dan kedaulatannya.

SBY menyebut bahwa "Perang habis-habisan Israel terhadap Hamas yang tak seimbang dengan sejumlah besar korban jiwa adalah tragedi kemanusiaan yang tak terlupakan.

Baca Juga: 17 Tahun Menjadi Pemimpin Tinggi di Turki, Berikut 7 Fakta Tentang Kepemimpinan Presiden Erdogan

Baca Juga: Fantastis, Kucing Milik Mertua Raffi Ahmad Ditawarkan Hingga Rp1 Miliar, Apa Keistimewaannya?

Begitu pun Presiden Joko Widodo memberikan dukungan terhadap Palestina. Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka konferensi trilateral ulama Indonesia-Afghanistan-Pakistan di Istana Bogor, Jumat 11 Mei 2018 lalu.

Jokowi mengatakan, pertemuan trilateral ulama saat itu terpaksa dilakukan di tengah keprihatinan umat Islam terhadap kondisi di Palestina, khususnya terkait pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem.

"Indonesia mengecam keras keputusan ini, keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," kata Jokowi di hadapan ulama dari Indonesia, Afghanistan dan Pakistan yang hadir," ujar Jokowi saat itu.

Dalam berbagai kesempatan dan forum internasional lain pun, Indonesia selalu menegaskan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka, melawan pendudukan dan blokade Israel.

Baca Juga: Tetap Digelar di Tengah Pandemi Covid-19, Jemaah Haji Gelombang Pertama Telah Tiba di Arab Saudi

Baca Juga: Dinilai Tak Masuk Akal, Tiongkok Tetap 'Ngotot' Klaim 90 Persen Atas Perairan Laut China Selatan

Ketegasan ini bukannya tanpa alasan karena dukungan setia Indonesia untuk Palestina telah diamanatkan oleh UUD Tahun 1945 bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

"Kita selalu dekat di hati, di setiap helaan napas politik luar negeri Indonesia, isu Palestina is always there," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA TV sebagaimana dikutip Mantrasukabumi.com Minggu, 26 Juli 2020.

Retno menegaskan, posisi yang solid dari masyarakat internasional untuk mendukung Palestina harus terus diupayakan di tengah tantangan yang makin berat.

Dua tantangan itu berkaitan dengan rencana perdamaian yang ditawarkan Amerika Serikat, yaitu kesepakatan abad ini dan rencana Israel untuk menganeksasi wilayah Palestina di Tepi Barat yang semula akan dijalankan pada tanggal 1 Juli 2020.

Baca Juga: Parlemen Somalia Gulingkan PM Hassan Ali, Presiden Didesak Tunjuk Perdana Menteri Baru

Baca Juga: Saling Berebut Hegemoni atas Dunia, AS-China Diambang Konflik Bersenjata

Indonesia mengecam kedua langkah yang dianggap bertentangan dengan hukum internasional serta makin menjauhkan upaya perdamaian Israel-Palestina berdasarkan "solusi dua negara".

Untuk itu, Indonesia menggalang dukungan guna menentang rencana aneksasi tersebut melalui surat yang dikirim Menlu RI ke sejumlah negara dan organisasi internasional.

Seruan tersebut ditanggapi positif, di antaranya oleh Afrika Selatan, Brunei Darussalam, Malaysia, Tiongkok, Jepang, Rusia, Tunisia, Vietnam, Mesir, Yordania, Irlandia, Prancis, serta Sekretaris Jenderal PBB dan Sekretaris Jenderal OKI, yang seluruhnya mengamini upaya Indonesia untuk mencegah dan menolak aneksasi.**

Editor: Encep Faiz

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler