Facebook dan Twitter Anggap Postingan Trump Tentang Covid-19 Langgar Aturan

6 Agustus 2020, 09:22 WIB
Donald Trump. /AP News /


MANTRA SUKABUMI - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akhir-akhir ini menjadi sorotan, setelah beberapa unggahannya dianggap melanggar aturan.

Sebelumnya pada bulan Juni lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Facebook menulis unggahan yang berisi frasa "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai."

Unggahan tersebut mendapat reaksi penolakan dari karyawan Facebook hingga mereka melakukan aksi mogok kerja, namun saat itu CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan tetap pada keputusannya untuk tidak menentang unggahan Presiden AS Donald Trump tersebut, meskipun karyawan memprotes sikapnya.

Baca Juga: Tragis Ditengah Pandemi Corona, Komunitas Roma di Eropa Hadapi Diskriminasi Hingga Pengusiran Paksa

Baca Juga: Malaysia Tak Mau Terjebak Konflik AS-Tiongkok dalam Sengketa Laut China Selatan

Kabar terbaru, Facebook mengaku sengaja menyensor unggahan dari halaman milik Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dalam unggahan tersebut, Donald Trump diketahui sedang berbicara mengenai rencana pembukaan sekolah. Trump berdalih sudah waktunya sekolah dibuka karena anak-anak tidak terdampak oleh penyakit ini.

"Bila Anda melihat anak-anak, mereka hampir, dan saya bilang nyaris bisa dipastikan kebal dari penyakit ini, anak-anak tidak memiliki masalah, mereka sama sekali tidak bermasalah," ungkap Trump.

Facebook menyebut unggahan berisi video dari Trump yang menyebut anak-anak kebal terhadap virus Corona atau Covid-19 sebagai informasi menyesatkan mengenai Covid-19 yang berbahaya.

Baca Juga: Harga Emas Terus Catatkan Rekor Terbaik Sepanjang Masa

Baca Juga: Ingin Sehat dan Bugar di Usia 60 Tahun, Lakukan Tips Berikut Ini

Unggahan tersebut merupakan video wawancara yang diberikan Presiden kepada Fox News pada Rabu (05/08/2020) pagi.

"Video ini mencakup klaim palsu bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19 yang merupakan pelanggaran kebijakan kami seputar informasi salah Covid yang berbahaya," kata juru bicara Facebook Andy Stone dalam sebuah pernyataan, Rabu malam, seperti dikutip dari CNN, Kamis (06/08/2020).

Stone menambahkan komentar spesifik yang melanggar aturan Facebook adalah klaim salah Trump tentang anak-anak yang hampir kebal terhadap virus.

Selain di Facebook, ternyata video tersebut juga diunggah ke Twitter oleh tim kampanye Trump, yang kemudian dibagikan dari akun utama Presiden.

Setelah itu, Twitter di hari yang sama mengatakan pihaknya telah membatasi cuitan Presiden Donald Trump setelah akunnya membagikan video yang berisi klaim salah tentang virus corona.

Baca Juga: Viral Video Wanita Kenakan Gaun Pengantin Saat Ledakan Guncang Beirut, Netizen: Astaghfirullah

Pernyataan Trump dalam wawancara dengan Fox News yang mengatakan anak-anak "hampir kebal" terhadap virus, "melanggar Aturan Twitter tentang informasi yang salah tentang Covid-19," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan.

"Pemilik akun akan diminta menghapus cuitannya sebelum mereka dapat mencuit lagi."

Akun tersebut tampaknya kini sudah bisa mengunggah cuitannya setelah keluat pernyataan Twitter, menunjukkan bahwa tim kampanye tersebut telah mematuhi perintah Twitter dan menghapus video tersebut.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: CNN

Tags

Terkini

Terpopuler