8 Orang Tewas 6 Diantaranya Warga Prancis, Ditembak Pria Bersenjata di Niger

10 Agustus 2020, 10:05 WIB
Ilustrasi penembakan. /PIXABAY/611797

MANTRA SUKABUMI - Delapan orang, termasuk karyawan sebuah kelompok bantuan Prancis, tewas pada Minggu, 9 Agustus oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di daerah Niger yang merupakan rumah bagi jerapah Afrika Barat terakhir, kata para pejabat.

"Ada delapan orang tewas: dua warga Nigeria termasuk seorang pemandu dan seorang pengemudi, sedangkan enam lainnya adalah orang Prancis," kata gubernur wilayah Tillaberi kepada AFP, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari CNA.

Kepresidenan Prancis mengkonfirmasi bahwa warganya termasuk di antara yang tewas, tanpa memberikan angka.

Baca Juga: Dengan Cara Ditipu Diculik, Kelompok YPG Suriah Rekrut Tentara Anak-anak dari Kamp Pengungsian

Kelompok bantuan Prancis ACTED mengatakan beberapa pekerjanya termasuk di antara mereka yang tewas selama tamasya turis.

"Di antara delapan orang yang tewas di Niger, beberapa di antaranya adalah karyawan yang Bertindak," kata pengacara LSM Joseph Breham. Ini diyakini sebagai serangan pertama terhadap orang Barat di daerah itu, sebuah atraksi turis populer di bekas koloni Prancis berkat populasi unik jerapah Afrika Barat atau Niger.

"Kami sedang menangani situasi, kami akan memberikan lebih banyak informasi nanti," kata Gubernur Tidjani Ibrahim Katiella, tanpa menyebutkan siapa yang berada di balik serangan itu.

Baca Juga: Ingin Mobil Bekas Murah Pabrikan Eropa dan Amerika, Berikut Pilihannya Harga 50 Jutaan

Sebuah sumber yang dekat dengan layanan lingkungan Niger mengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 11:30 (1030 GMT) enam kilometer (empat mil) timur kota Koure, yang berjarak satu jam perjalanan dari ibu kota Niamey.

"Sebagian besar korban ditembak, Kami menemukan sebuah majalah yang kartridnya kosong di tempat kejadian," kata sumber itu kepada AFP.

"Kami tidak tahu identitas para penyerang tetapi mereka datang dengan sepeda motor melewati semak-semak dan menunggu kedatangan" kelompok itu.

Baca Juga: Berikut 32 Daftar Pejabat Negara yang Dinyatakan Positif Covid-19

Sumber itu menambahkan, kendaraan korban adalah milik ACTED.

Sumber tersebut juga menggambarkan lokasi penyerangan, di mana mayat-mayat diletakkan berdampingan di samping kendaraan yang dibakar, yang memiliki lubang peluru di jendela belakangnya.

Di Paris, juru bicara militer Prancis mengatakan pasukan Barkhane Prancis, yang memerangi para jihadis di wilayah Sahel, telah memberikan dukungan kepada pasukan Niger.

Seorang wartawan AFP di tempat kejadian mengkonfirmasi bahwa jet tempur Prancis terbang di atas kepala pada Minggu malam ketika tentara Niger menggeledah daerah berhutan yang luas itu.

Baca Juga: 3 Hari Hujan Deras, Sebabkan Banjir Muson yang Tewaskan Sedikitnya 50 Orang di Seluruh Pakistan

Polisi forensik mengumpulkan sampel sebelum jenazah dipindahkan sebelum malam tiba, tambah reporter itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron Minggu malam mengecam serangan 'pengecut "itu dan mengatakan dia akan melakukan segalanya untuk menjelaskan insiden yang menewaskan delapan orang itu.

Pemimpin Prancis, yang berbicara dengan mitranya dari Niger Mahamadou Issoufou, menambahkan bahwa dia bertekad untuk membantu melawan "kelompok teroris di wilayah Sahel".

Sementara itu, Presiden tetangga Mali Ibrahim Boubacar Keita mengecam keras "tindakan barbar" itu.

Baca Juga: Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Senin 10 Agustus 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS

Dia menyesalkan bahwa "ekstremisme kekerasan" masih marak di wilayah Sahel "meskipun terjadi perang tanpa ampun yang dilancarkan oleh tentara nasional, pasukan gabungan G5 Sahel, dan pasukan Barkhane".

"TIDAK DIANGGAP BERBAHAYA"

Sekitar 20 tahun yang lalu, sekelompok kecil jerapah Afrika Barat, subspesies yang dibedakan dengan warnanya yang lebih terang, menemukan tempat berlindung yang aman dari pemburu dan predator di daerah Koure.

Saat ini mereka berjumlah ratusan dan merupakan daya tarik wisata utama, menikmati perlindungan dari masyarakat lokal dan kelompok konservasi.

Sumber kemanusiaan Barat yang berbasis di Niamey mengatakan "kami semua pergi ke Koure pada tamasya akhir pekan karena sangat mudah diakses".

Baca Juga: Gempa Guncang Bogor, Cianjur dan Sekitarnya, BMKG: Dipicu Sesar Lokal

"Semua orang pergi ke sana, bahkan duta besar, diplomat, guru, itu sama sekali tidak dianggap sebagai zona berbahaya. Ada LSM yang melindungi jerapah di sana," kata sumber itu kepada AFP.

Namun, wilayah Tillaberi berada di lokasi yang sangat tidak stabil, dekat perbatasan Mali dan Burkina Faso.

Wilayah tersebut menjadi tempat persembunyian kelompok jihadis Sahel seperti Islamic State in the Greater Sahara (ISGS).

Penggunaan sepeda motor telah dilarang total sejak Januari dalam upaya mengekang pergerakan para jihadis tersebut.

Banyak orang Eropa telah diculik atau dibunuh di Sahel yang bergejolak. Dua pemuda Prancis, Antoine De Leocour dan Vincent Delory, tewas setelah diculik oleh para jihadis dari sebuah restoran di ibu kota Niger, Niamey pada 2011.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler