Ribuan Orang Kembali Turun ke Jalan di Israel Lakukan Protes, Mendesak Netanyahu Untuk Mundur

16 Agustus 2020, 15:10 WIB
Polisi Israel menahan seorang pengunjuk rasa selama demonstrasi di Yerusalem melawan dugaan korupsi dan kesulitan ekonomi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang berasal dari penguncian selama pandemi virus corona [Ammar Awad / Reuters] /

MANTRA SUKABUMI - Ribuan pengunjuk rasa telah kembali ke jalan-jalan Yerusalem menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan korupsi dan kesalahan penanganan pandemi virus corona.

Para pengunjuk rasa terlihat bentrok dengan polisi hingga larut malam pada Sabtu dan Minggu pagi di luar kediaman perdana menteri yang diperangi itu, yang baru-baru ini meraih kesepakatan diplomatik bersejarah dengan Uni Emirat Arab.

Gambar dari kantor berita dan media sosial menunjukkan beberapa demonstran diseret oleh polisi ketika protes anti-Netanyahu berlanjut selama delapan minggu.

Baca Juga: Ketegangan Meningkat di Thailand Menjelang Protes Pro-Demokrasi Baru

Baca Juga: Pria Asal Texas Nekat Pasang Billboard Cari Pacar, Rela Bayar 74 jt untuk Makcomblang

Menurut laporan, beberapa pengunjuk rasa juga berusaha untuk berbaris menuju kediaman Presiden Israel Reuven Rivlin tetapi dicegah oleh polisi.

Surat kabar Haaretz memperkirakan sebanyak 50.000 orang Israel melakukan protes di seluruh negeri pada hari Sabtu. seperti dikutip mantrasukabumi.com dari Aljazeera.

Netanyahu telah menolak para demonstran sebagai "kiri" dan "anarkis" dan menuduh media lokal memperkuat protes dengan memberi mereka liputan berat.

Perdana menteri Israel dilantik untuk masa jabatan kelima pada Mei setelah mencapai kesepakatan koalisi empat bulan lalu dengan sentris Benny Gantz, saingan utamanya dalam tiga pemilihan yang tidak meyakinkan sejak April 2019.

Baca Juga: Adik Donald Trump meninggal, Donald Trump: Beristirahatlah Dengan Damai

Baca Juga: Miley Cyrus Menggandeng Desainer Ternama dalam Video Terbarunya yang Disutradarai Sendiri

Netanyahu, yang memimpin partai sayap kanan Likud, sering mengeluhkan bias pers terhadapnya, dan beberapa dakwaan yang dia hadapi dalam persidangan korupsi terkait dengan dugaan upaya untuk mencari liputan yang menguntungkan dari para baron media dengan imbalan bantuan negara.

Perdana menteri membantah melakukan kesalahan dalam tiga kasus korupsi terhadapnya.

Dalam beberapa hari terakhir, Netanyahu mendapat dorongan politik setelah Israel mengumumkan normalisasi bersejarah hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Donald Trump Dapat Sorotan Tetapi Biden Tertutup Memimpin Jajak Pendapat

Baca Juga: Sejarah dan Makna Warna Merah Putih, Bendera Republik Indonesia

Tetapi perdana menteri masih menghadapi kritik atas penanganannya terhadap pandemi virus korona, yang telah menginfeksi lebih dari 92.000 orang dan menewaskan lebih dari 670 lainnya.**

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler