Divonis Sakit Jiwa, Isabella Guzman Sang Pembunuh Ibu Kandung Dinyatakan Tidak Bersalah

8 September 2020, 14:10 WIB
Sakit Jiwa, Gadis Pembunuh Ibunya Dinyatakan Bebas /,*/Via rri.co.id

MANTRA SUKABUMI - Akhir-akhir ini nama Isabella Guzman ramai diperbincangkan karena kasus pembunuhan ibu kandungnya sendiri.

Diketahui gadis kelahiran 1995 ini membunuh ibu kandungnya sendiri bernama Yun Mi Hoy yang berusia 47 tahun.

Isabella Guzman membunuh ibunya dengan menikam ibunya sendiri sebanyak 151 kali di bagian wajah dan lehernya.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah dari Pemerintah Belum Cair? Ternyata ini Penyebabnya

Saat ia berumur 18 tahun, saat itu pula ia melakukan aksinya. Kejadian tersebut dilakukannya di rumah ibunya sendiri tepatnya di jalan South Lima Blok 2600.

Dilansir mantrasukabumi.com dari rri.co.id, diketahui Isabella Guzman berasal dari Colorado, Amerika Serikat. Pembunuhan yang dilakukannya terjadi pada 28 Agustus 2013.

Dalam sebuah persidangan, Isabella dikabarkan divonis sakit jiwa sehingga ia dilarikan ke Rumah Sakit Jiwo Colorado.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Taubat yang Baik dan Benar, Lengkap dengan Niat dan Doanya

Kendati demikian, Isabella Guzman juga dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari penjara.

George Brauchler selaku jaksa mengatakan saat ia melihat kasus ini, ia berasumsi bawa pembunuhan ini adalah pemenuhan yang sadis dan mengerikan karena seorang anak tega membunuh ibu kandungnya sendiri.

"Aku belum pernah melihat orang dengan luka tusuk sebanyak itu. Dia menikamnya lebih dari 150 kali. Jadi anda ingin orang itu dimintai pertanggungjawaban," ujarnya seperti dikutip dari rri.co.id pada Selasa, 8 September 2020.

Baca Juga: Jangan Khawatir 3 BLT Ini Akan Diberikan Hingga Tahun 2021, Cek Namamu dan Segera Daftarkan

"Tetapi sistem kami adalah sistem yang tidak hanya sarat dengan hukuman atau penjara, tapi terikat pada keadilan. Anda harus melihat komponen ini, yaitu kesehatan mental." Tambahnya.

Isu menyatakan bahwa saat masih kecil orang tua Isabella bercerai, hal itu menjadi berpengaruh pada metal Isabella Bruzman itu sendiri.

Sebelum kejadian pembunuhan itu terjadi, Isabella dan Ibunya kerap mengalami pertengkaran hebat. Terlebih lagi seringnya pertengkaran itu terjadi saat ibunya menikah lagi.

Baca Juga: Sumatera Utara Catat Rekor Tertinggi Kasus Penyelewengan Bansos Covid-19

Menurut warga setempat, semakin hari Isabella sering bertengkar dan melawan ibunya. Karena hal itu Isabella semakin mengancam dan durhaka kepada ibunya.

Sehari sebelum pembunuhan itu terjadi, Isabella pernah mengirim email kepada ibunya yang bertuliskan "Kau akan menebusnya"

Keesokan harinya Isabella melangsungkan aksi pembunuhannya di rumah ibunya jalan South Lima blok 2600.

Baca Juga: Sumatera Utara Catat Rekor Tertinggi Kasus Penyelewengan Bansos Covid-19

Selang beberapa jam kemuduan Polisi kemudian menemukan mayat ibu Isabella yang mengenaskan. Terdapat luka tusukan yang banyak dan parah. Polisi menemukan jasad ibunya di kamar mandi lantai dua.

Saat setelah itu Isabella pun di ringkus pihak polisi dalam 16 jam dan ditetapkan sebagai buronan, saat itu Isabella berumur 18 tahun dan divonis tidak bersalah pada umur 24 tahun.

Menurut para saksi motif pembunuhan ibu Isabella di duga karena kekesalan Isabella pada ibunya yang menikah lagi.

Namun setelah ditelusuri ternyata Isabella Guzman mengidap szikofrenia atau sakit jiwa. Dalam persidangan kesaksian Dr. Richard Pounds menyatakan bahwa Isabella didiagnosa menderita szikofrenia paranoid.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: rri.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler