Gelar Latihan Besar-besaran, Militer China-Rusia Bersatu Tantang AS, Lantas Siapa yang Paling Kuat?

24 September 2020, 07:20 WIB
Dua Militer Besar Dunia Bersatu, China-Rusia Tantang AS Siapa yang Paling Kuat /SCMP

MANTRA SUKABUMI – Hubungan AS dan China kian memanas. Tidak hanya berkisar pada perebutan wilayah ekonomi, tapi juga merambah pada konflik Laut China Selatan yang tentu saja melibatkan negara sekitarnya yang berkepentingan.

Setidaknya berbaga negara menampakkan dukungan bahkan penolakannya. Termasuk di pihak China, yang selama ini bersekutu dengan Rusia.

Walau sudah berkali-kali hubungan diplomatik China-Rusia naik turun, namun keduanya sepakat jika Amerika Serikat (AS) adalah musuh utama.

Baca Juga: Isi Pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa-Bangsa

Baca Juga: Akibat Dikritik Keras Erdogan, Dubes Israel Pergi Tinggalkan Sidang Umum PBB

Untuk mewujudkan mengalahkan AS, militer China-Rusia bersatu dan menantang AS. Mengetahui koalisi ini AS mulai jaga-jaga.

Washington khawatir melihat China yang terus mempersiapkan kekuatan militernya. Baru-baru ini, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bersama puluhan ribu pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia menggelar latihan tempur dengan tajuk "Operasi Kaukasus 2020".

Ternyata bukan hanya China dan Rusia saja.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di zonajakarta.pikiran-rakyat.com dengan judul "Dua Militer Besar Dunia Bersatu, China-Rusia Tantang AS Siapa yang Paling Kuat"

Latihan militer tersebut juga diikuti oleh pasukan Belarus, Iran, Myanmar, dan Pakistan, yang dilaksanakan sejak Selasa (22/9/2020) kemarin.

Dalam laporan yang dikutip zonajakarta.com dari Radio France Internationale (RFI), sejumlah kendaraan tempur enam negara itu dikerahkan dalam latihan besar-besaran.Kendaran tempur dan senjata ringan yang digunakan, diangkut oleh pesawat angkut, Xi'an Y-20. Latihan tempur tersebut juga menerjunkan ratusan tank, kendaraan lapis baja pengangkut personel, jet tempur, dan armada kapal perang.

Latihan itu mengambil lokasi di Distrik Militer Selatan Rusia, Laut Hitam, dan Laut Kaspia hingga 26 September 2020.

Baca Juga: Maaf, Rekening Bank dengan 5 Kriteria Ini, Maka BLT BPJS Ketenagakerjaanya Tidak akan Dicairkan

Baca Juga: Ternyata Singkong Rebus Bisa Obati Sejumlah Penyakit Salah satunya Mampu Menstabilkan Gula Darah

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, yang menjadi fokus dalam latihan ini adalah taktik pertahanan, pengepungan, dan kontrol serta komando medan perang.

Pihak Rusia seperti dikutip zonajakarta.com dari wartaekonomi menyatakan, jumlah pasukan di garis depan tidak melebihi 13 ribu personel, meski dugaan mencapai lebih dari 80 ribu orang."Latihan ini memiliki arti penting pada momen seperti ini, saat seluruh dunia sedang memerangi pandemi," begitu bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Sejak menjalin kemitraan strategis kompeherensif selama dua dekade, Rusia dan China telah bekerja sama di segala sektor, termasuk diplomasi dan militer.

Langkah ini diambil dengan satu alasan untuk menandingi dan melawan pengaruh AS.** (Beryl Santoso-Zona Jakarta)

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler