Pakar Inggris: Flu Gandakan Risiko Kematian Akibat Virus Corona

28 September 2020, 20:25 WIB
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/ Miguel Á. Padriñán


MANTRA SUKABUMI - Pakar Inggris memperingatkan pada Senin bahwa terinfeksi flu dan COVID-19 pada saat yang sama menggandakan risiko kematian akibat virus corona.

Menurut sebuah studi oleh Public Health England (PHE), badan kesehatan masyarakat tertinggi di negara itu, risiko kematian pada pasien flu dan COVID-19 adalah 2,27 kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang baru saja terkena virus corona.

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari dailysabah.com, bahwa studi tersebut juga menemukan, bahwa orang yang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko yang jauh lebih besar.
Karena sebagian besar kasus koinfeksi tercatat dalam kelompok usia ini, sementara lebih dari setengahnya meninggal karena penyakit tersebut.

Baca Juga: Ternyata Ada Tiga Tempat yang Bisa Timbulkan Laknat

Baca Juga: Shalat itu Obat, Sehat Lahir Batin dengan Menjalankan Kewajiban

Baca Juga: Wilayah Berikut Berpotensi Cuaca Dahsyat, Hujan Deras, Angin Kencang dan Petir Menurut BMKG

Ditengah kekhawatiran yang berkembang tentang musim flu yang akan datang dan gelombang kedua virus corona.

Pemerintah Inggris memperketat pembatasan untuk membendung gelombang pasang penyebaran virus ayng terus belangsung.

Kemudian memerintahkan pub-pub di Inggris untuk tutup lebih awal dan mengabaikan seruan agar orang-orang kembali ke tempat kerja untuk membantu memulai ekonomi yang terpukul.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Redakan Batuk Berdahak Secara Alami

Baca Juga: Silaturahmi KAMI Dihadiri Gatot Nurmantyo Dibubarkan Polisi, Syahganda Janji Lakukan Investigasi

Baca Juga: Otto Hasibuan Gugat Djoko Tjandra, Masalah Utang Belum Selesai

"Ini saatnya kita harus bertindak," Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan kepada Parlemen. "Kami bertindak berdasarkan prinsip bahwa satu jahitan pada waktunya menghemat sembilan."

Johnson mengatakan tindakan itu, yang dapat diberlakukan hingga enam bulan, akan didukung oleh hukuman yang lebih besar untuk pelanggaran, peningkatan kehadiran polisi dan dukungan militer.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Daily Sabah

Tags

Terkini

Terpopuler