Debat Pertama Capres Amerika Serikat Hujan Ejekan, Mulai dari Badut Sampai Presiden Terburuk  

30 September 2020, 21:05 WIB
Debat capres Amerika. (DailyMail) /

MANTRA SUKABUMI – Debat pertama pada rangkaian pemilihan Presiden Amerika Serikat dipenuhi aksi saling menyela pembicaraan dan saling mengejek.

Moderator debat Chris Wallace dari Fox News pun dibuat kewalahan atas aksi Trump dalam debat yang diadakan di Case Western Reserve University di Cleveland, Selasa, 29 September 2020 malam waktu setempat.

Debat dimulai pada Selasa pukul 21.00 waktu setempat atau Rabu, 30 September 2020, pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: Ajak Kaum Buruh Tolak Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Poyuono : Kaum Buruh Rugi Karena PSBB

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Ini adalah debat yang pertama dari tiga debat yang dijadwalkan.

Penyelenggara mengatakan ada sekitar 80 orang dalam audiensi, termasuk anggota keluarga kandidat, tamu mereka, staf kampanye, tuan rumah, pejabat kesehatan dan keamanan dan wartawan.

Tamu Trump termasuk ibu negara Melania Trump, putra Eric dan Donald Jr., putrinya Ivanka dan Tiffany, dan sekutu seperti Perwakilan AS Jim Jordan dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows.

Baca Juga: Update Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Bertambah Kasus Positif Berasal dari Palabuhanratu dan Caringin

Istri Biden, Jill, duduk di barisan Biden.

Kedua kandidat memasuki panggung pada saat yang sama dan tersenyum ketika moderator Chris Wallace dari Fox News menjelaskan mereka tidak akan berjabat tangan.

Debat berdurasi 90 menit, dengan penonton yang terbatas dan jarak sosial karena pandemi, diadakan di Case Western Reserve University di Cleveland.

Debat Capres AS pertama berjalan tidak sesuai harapan. Alih-alih berjalan mulus, inkumben Donald Trump konsisten menyela calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden. Hal itu ia lakukan hampir di semua subjek yang dilontarkan oleh moderator, Chris Wallace dari FOX News, mulai dari soal virus Corona hingga Black Lives Matter.

Baca Juga: Ditanya Tarif Promo Endorse, Ade Londok ‘Odading’: Jadi Sekitar 15 sampai 20 juta lah

Saking seringnya Donald Trump menyela Joe Biden, Chris Wallace sampai kewalahan sendiri memoderasi jalannya debat. Donald Trump ogah menurut pada upaya moderasi yang ada.

Menanggapi hal itu, Joe Biden sampai menyebut Donald Trump sebagai Badut.

"Sangat sulit untuk berbicara dengan adanya 'Badut' ini," ujar Joe Biden di tengah Debat Capres AS, Selasa waktu Amerika, 29 September 2020.

Tidak hanya sekali Joe Biden mengkritik Donald Trump selama Debat Capres AS. Dalam satu kesempatan, Joe Biden secara frontal meminta Donald Trump untuk tutup mulut karena ia merasa terganggu.

Baca Juga: Alih Fungsi Lahan Perkebunan dari Karet Ke Sawit, Puluhan Warga Cikembar Sukabumi Protes

Dalam kesempatan lain, menjelang penghujung debat, Joe Biden juga mengatakan bahwa sangat sulit untuk mengetahui apa yang Donald Trump minta ia tanggapi. Sebab, sekalinya berbicara atau menyela, Donald Trump berbicara dengan cepat, menyampaikan banyak hal sekaligus.

"Bisakah kamu diam? Ini sangat tidak presidensial," ujar Joe Biden yang juga menyebut Donald Trump sebagai Presiden Amerika terburuk yang pernah ada. 

Donald Trump tidak selalu membalas setiap kali Joe Biden mengkritik aksinya yang suka menyela. Namun, dalam satu kesempatan, ia mengatakan bahwa Joe Biden bukanlah calon presiden yang pintar.

Baca Juga: Hati-hati Mati Mendadak, Baca Doa Ini Agar Terhindar dari Penyakit Angin Duduk

Debat akan dibagi menjadi enam segmen: catatan Trump dan Biden, isu Mahkamah Agung, pandemi, ekonomi, integritas pemilu dan rasial dan kekerasan di kota-kota AS.

Trump yang mudah terbakar dan Biden yang lebih tua usia akan memperdebatkan berbagai tantangan politik yang mendesak. Termasuk pandemi yang telah menewaskan lebih dari 200.000 orang di Amerika Serikat,  dan apa solusi atas jutaan orang yang kehilangan pekerjaan.

Pencalonan Hakim konservatif Amy Coney Barrett ke Mahkamah Agung oleh Trump dan isu penting aksi unjuk rasa atas isu keadilan rasial juga menjadi isu debat.

Sejauh ini hasil jajak pendapat nasional menunjukkan Biden sementara mendapat dukungan lebih tinggi atas Trump, meskipun survei di negara-negara medan pertempuran yang akan memutuskan pemilihan menunjukkan persaingan yang ketat.**

Editor: Abdullah Mu'min

Tags

Terkini

Terpopuler