Mike Pompeo Klaim Diplomasi AS terhadap Korea Utara Terbukti Berhasil

15 Oktober 2020, 09:20 WIB
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. /AFP/Mandel Ngan/

MANTRA SUKABUMI - Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan Rabu waktu setempat bahwa upaya Amerika Serikat untuk kurangi ancaman dari Korea Utara telah terbukti berhasil, mencatat negara komunis itu melakukan uji coba rudal "nol" selama dua tahun terakhir.

Mike Pompeo menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan berada di tempat sekarang tanpa upaya diplomatiknya terhadap negara komunis tersebut.

"Apakah saya yakin diplomasi kita terbukti berhasil? Ya, tentu saja," katanya dalam jumpa pers, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari The Korea Herald.

Baca Juga: Pompeo Desak Saudi Akui Israel, Pejabat Palestina Sebut Normalisasi Tusuk di Belakang

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Pernyataannya datang beberapa hari setelah Pyongyang memamerkan rudal balistik antarbenua (ICBM) baru yang sangat besar dalam parade militer selama akhir pekan untuk menandai ulang tahun ke-75 berdirinya Partai Rakyat yang berkuasa.

Banyak ahli mengatakan ICBM Korea Utara yang baru mungkin dapat menjangkau sebagian besar daratan AS.

Pompeo meragukan kemampuan rudal baru tersebut.

"Penting untuk diketahui bahwa ketika suatu negara membangun program misilnya, hal terpenting yang mereka lakukan untuk memastikan bahwa program itu benar-benar berfungsi adalah menguji misil itu," katanya.

Baca Juga: Iran Kecam Tuduhan Baru Terhadap Diplomat yang Ditangkap di Belgia

Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini Untuk Referensi Makanan Hingga Kecantikan

"Korea Utara, bagaimanapun, tahun lalu sama sekali tidak melakukan uji coba rudal balistik kontinental internasional tahun lalu. Itu berlaku juga untuk tahun sebelumnya," tambahnya.

Korea Utara telah mempertahankan moratorium uji coba rudal nuklir dan jarak jauh sejak November 2017. Namun,

pemimpin Kim Jong-un mengatakan dia tidak lagi merasa terikat oleh pembatasan yang diberlakukan sendiri.

Kim dan Presiden AS Donald Trump telah mengadakan tiga pertemuan, termasuk KTT AS-Korea Utara yang pertama pada Juni 2018 di Singapura, di mana pemimpin Korea Utara itu setuju untuk melakukan denuklirisasi dengan imbalan jaminan keamanan.

Baca Juga: Pompeo Desak Saudi Akui Israel, Pejabat Palestina Sebut Normalisasi Tusuk di Belakang

Namun, pembicaraan mereka terhenti sejak pertemuan puncak kedua mereka di Hanoi pada Februari 2019 berakhir tanpa kesepakatan.

"Jadi perjanjian, pemahaman, meskipun tidak mencapai tujuan akhir kami di Korea Utara, pasti telah menyebabkan berkurangnya risiko dari Amerika Serikat vis di mana kami akan berada jika kami melanjutkan jalur yang telah dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya," kata Pompeo.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler