Rakyat Azerbaijan Rayakan Kemenangan Atas Kesepakatan Damai Nagorno-Karabakh

10 November 2020, 19:45 WIB
Ilutrasi-Armenia-Azerbaijan sepakati gencatan senjata. /Geralt/Pixabay

MANTRA SUKABUMI - Setelah Presiden Ilham Aliyev mengumumkan kesepakatan yang dicapai untuk menghentikan pertempuran di wilayah itu sebagai kekalahan Armenia.

Rakyat Azerbaijan, merayakan penandatanganan kesepakatan Selasa pagi yang mengakhiri konflik 30 tahun atas Nagorno-Karabakh.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Aliyev mengatakan Distrik Agdam akan dikirim ke Baku pada 20 November sementara Kalbajar akan dikembalikan pada 15 November dan Lachin pada 1 Desember.

Baca Juga: Kampanye ShopeePay Deals Rp1 Lebih Meriah di 11 November

Baca Juga: Para Ahli Sebut Pembicaraan Nuklir Secara Ekstrem Dengan Korea Utara Bisa Menjadi Bumerang Bagi AS

Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari Dailysabah pertempuran kedua negara ini pun telah usai setelah kedua negara bersepakat untuk menghentikan konflik 30 tahun.

Ibu kota Baku adalah tempat perayaan yang antusias meskipun masih pagi, dengan ribuan orang membawa bendera Azerbaijan dan Turki.

Beberapa orang Azerbaijan menari di jalan-jalan sementara yang lain merayakan dengan iring-iringan mobil.

Beberapa berteriak karena bahagia dan yang lainnya menyanyikan lagu dan lagu kebangsaan. Di Ganja, kota terbesar kedua di negara, orang-orang juga merayakannya.

Ratusan orang berkumpul di lapangan utama Ganja membawa bendera Azerbaijan dan Turki.

Berbicara kepada Anadolu Agency, seorang warga setempat, Elnur Habiboglu, mengungkapkan kegembiraannya.

"Kami akan kembali ke tanah kami sendiri semoga setelah 28 tahun," kata Habiboglu. "Azerbaijan dan Turki adalah satu bangsa dengan dua negara."

Warga setempat lainnya, Sefika Fazil, mengatakan bahwa saudara laki-lakinya adalah seorang tentara.

"Terima kasih banyak. Turki dan Azerbaijan adalah saudara. Kami menang bersama."

Baca Juga: Para Pejabat Olimpiade Tokyo Sebut Vaksin Virus Corona Bukan Prasyarat untuk Gelar Olimpiade

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan pada hari bahwa Azerbaijan dan Armenia telah menandatangani perjanjian tersebut.

Hubungan antara dua bekas republik Soviet atas Nagorno-Karabakh tetap tegang sejak 1991, tetapi bentrokan baru terjadi pada 27 September.

Sejak itu, Armenia berulang kali menyerang warga sipil dan pasukan Azerbaijan, bahkan melanggar tiga perjanjian gencatan senjata kemanusiaan.

Sekitar 20% wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.**

Editor: Robi Maulana

Sumber: Dailysabah

Tags

Terkini

Terpopuler