31 Anggota Majelis Baru Kuwait Memilih untuk Reformasi, Analis: Ada Perubahan Besar

- 7 Desember 2020, 11:25 WIB
Kandidat Kuwait Hamad Rouheldeen merayakan bersama para pendukungnya setelah pengumuman kemenangannya dalam pemilihan parlemen di kota Kuwait pada 6 Desember 2020. (AFP / YASSER AL-ZAYYAT)
Kandidat Kuwait Hamad Rouheldeen merayakan bersama para pendukungnya setelah pengumuman kemenangannya dalam pemilihan parlemen di kota Kuwait pada 6 Desember 2020. (AFP / YASSER AL-ZAYYAT) /

MANTRA SUKABUMI - Majelis Nasional Kuwait akan memiliki 31 anggota baru setelah pemilihan pertama sejak emir baru Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Sabah menjabat pada bulan September.

Hasil yang diumumkan hari Minggu menunjukkan bahwa kandidat oposisi memenangkan 24 dari 50 kursi majelis, naik dari 16 di parlemen sebelumnya.

Tak satu pun dari 29 kandidat perempuan menang dan satu-satunya anggota majelis perempuan kehilangan kursinya, tetapi terpilihnya 30 kandidat di bawah usia 45 tahun mengirimkan sinyal yang menjanjikan kepada pemuda Kuwait yang berharap untuk perubahan dan reformasi.

Baca Juga: Ketegangan Washington-Teheran, Pejabat Angkatan Laut AS: Pencegahan Tak Mudah Dicapai dengan Iran

Baca Juga: 'Bukan Revolusi Berdarah-darah' Habib Rizieq Shihab Ungkap Makna Sebenarnya dari Revolusi Akhlak

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

"Ada perubahan besar dalam komposisi majelis nasional yang baru," kata analis Kuwait Ayed Al-Manaa.

“Ini adalah indikasi kemarahan pemilih atas kinerja parlemen sebelumnya dan keinginan mereka untuk perubahan di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan dan layanan publik,” seperti dikutip dari Arab News.

Lulwa Saleh Al-Mulla, kepala Masyarakat Sosial dan Budaya Wanita Kuwait, menyambut anggota baru yang lebih muda di majelis tersebut tetapi kecewa dengan kurangnya perwakilan perempuan.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x