MANTRA SUKABUMI - Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab atau dikenal juga dengan nama Habib Rizieq Shihab, menjelaskan tentang makna sebenarnya dari Revolusi Akhlak.
Menurutnya, slogan Revolusi Akhlak bukanlah tentang revolusi berdarah-darah, atau bahkan revolusi pemberontakan terhadap pemerintah yang sedang berkuasa.
Hal tersebut disampaikan oleh Habib Rizieq Shihab pada saat dirinya menjadi pembicara di acara Dialog Reuni 212, yang digelar pada 2 Desember 2020 pekan lalu.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Waspada, Jangan Makan Malam, Ternyata Berbahaya Dapat Sebabkan Serangan Jantung dan 5 Bahaya Lainnya
Pernyataan Habib Rizieq tersebut kembali muncul setelah diunggah kembali melalui cuitan yang diposting oleh akun @fronttvnews pada hari Senin, 7 Desember 2020 siang.
Dalam cuitan tersebut pihak Front TV, yang merupakan media dari FPI, menuliskan hal serupa dengan pernyataan Habib Rizieq Shihab dalam video tersebut.
"IB HRS MENJELASKAN BAHWA REVOLUSI AKHLAQ BUKANLAH REVOLUSI BERDARAH APALAGI PEMBERONTAKAN TERHADAP PEMERINTAH YANG SAH, AKAN TETAPI GERAKAN INI MASIH SEBATAS DAKWAH DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR TERHADAP SEGARA KEDZHOLIMAN DAN KEMUNKARAN SESUAI AJARAN AHLULSUNNAH WALJAMA'AH," tulisnya dalam cuitan tersebut, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari akun @fronttvnews pada Senin, 7 Desember 2020.
IB HRS MENJELASKAN BAHWA REVOLUSI AKHLAQ BUKANLAH REVOLUSI BERDARAH APALAGI PEMBERONTAKAN TERHADAP PEMERINTAH YANG SAH, AKAN TETAPI GERAKAN INI MASIH SEBATAS DAKWAH DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR TERHADAP SEGARA KEDZHOLIMAN DAN KEMUNKARAN SESUAI AJARAN AHLULSUNNAH WALJAMA'AH. pic.twitter.com/zrMD69WZ8m— FRONT TV (@fronttvnews) December 7, 2020
Dalam video tersebut, Habib Rizieq Shihab menjelaskan tentang makna sebenarnya dari Revolusi Akhlak yang akhir-akhir ini kerap ia suarakan.
Menurutnya, Revolusi Akhlak jangan digambarkan sebagai revolusi berdarah-darah, makar, pemberontakan, atau menjatuhkan pemerintahan yang sah.