Ribuan Para Pendukung Donald Trump Kembali Lakukan Aksi di Washington

- 13 Desember 2020, 12:35 WIB
Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa yang memakai topeng Donald Trump, berbaris di Washington pada 12 Desember 2020 untuk memprotes kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November dan bersikeras bahwa Trump kalah hanya karena penipuan yang meluas. (AFP / TASOS KATOPODIS)
Para pengunjuk rasa, termasuk beberapa yang memakai topeng Donald Trump, berbaris di Washington pada 12 Desember 2020 untuk memprotes kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November dan bersikeras bahwa Trump kalah hanya karena penipuan yang meluas. (AFP / TASOS KATOPODIS) /

"Kami tidak akan menyerah," kata Luke Wilson, seorang pengunjuk rasa berusia enam puluh tahunan yang datang jauh-jauh dari negara bagian barat Idaho.

"Saya yakin ada ketidakadilan besar yang dilakukan terhadap rakyat Amerika," tambah Dell Quick, yang biasa menghadiri rapat umum politik Trump. Dia mengibarkan bendera yang membela hak senjata, seperti dikutip dari CNA.

Baca Juga: Khawatir Hukum Digunakan untuk Kepentingan, Begini Kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi

Para pengunjuk rasa tidak memberikan penjelasan yang kurang tentang hasil pemilu 3 November yang dimenangkan oleh Demokrat Joe Biden, meskipun telah ditegaskan oleh pejabat pemilihan negara bagian beberapa di antaranya dari Partai Republik dan oleh hakim di beberapa negara bagian utama.

Setiap negara bagian sekarang telah mensertifikasi kemenangan Biden, memberikan Demokrat 306 suara di Electoral College ke 23 2 Trump , dengan 270 diperlukan untuk pemilihan. Para pemilih secara resmi memberikan suara mereka pada hari Senin.

Tetapi pengunjuk rasa bersikeras, seperti yang telah berulang kali dilakukan Trump, bahwa ada kecurangan yang meluas dalam pemilu.

Beberapa menunjuk ke "campur tangan asing," yang lain ke perangkat lunak yang diduga menghapus jutaan suara untuk presiden, tetapi tidak untuk kandidat Republik lainnya pada surat suara yang sama.

Quick mengatakan kepada AFP bahwa "tidak mungkin" Biden terpilih.

Susan Bowman, 62 tahun dari Hampton, Virginia, berkata "ini bukan republik pisang. Kita perlu memperbaiki pemilihan."

Mereka yang berpidato di hadapan massa termasuk Michael Flynn, mantan penasihat keamanan nasional Trump yang berbohong tentang kontaknya di Rusia dan baru-baru ini diampuni oleh presiden.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah