Baca Juga: Indonesia Dilanda Bencana Bertubu-tubi, Fadli Zon: Ya Allah, Lindungi Rakyat dan Negeri Kami
Baca Juga: Peramal Mbak You Unggah Video Awan Gelap di Yogyakarta, Ini Penjelasan BMKG
Menanggapi berita penangkapan itu, Dewan Partai Demokrat AS Don Beyer dari Virginia mengatakan bahaya itu nyata dan seisi kota jadi gelisah.
"Siapa pun harus dapat menghindari area di sekitar Capitol dan Mall pada minggu ini," ucap Beyer.
Peristiwa serangan 6 Januari yang mematikan di gedung Capitol di Washington oleh campuran ekstremis dan pendukung Trump, beberapa di antaranya berencana untuk menculik anggota Kongres dan menyerukan pembunuhan kepada Wakil Presiden Mike Pence yang saat itu memimpin pengesahan kemenangan Joe Biden dalam pemilihan November 2020.
Para pemimpin partai Demokrat dari komite kongres AS mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah membuka tinjauan atas peristiwa tersebut dan telah menulis kepada FBI dan badan intelijen dan keamanan lainnya untuk mencari tahu tentang ancaman yang dihadapi, apakah informasi seruan demontrasi bersenjata itu dibagikan ke massa dan apakah ada pengaruh dari peran pihak asing.
Baca Juga: Disalurkan dalam Dua Kali Transfer Selama Empat Bulan, Ini Jadwal Penyaluran BLT BPJS Rp2,4 Juta
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Lengkap Ikatan Cinta Hari ini, Bahaya Miss Kiki Akan Hapus Cintanya ke Rendy
Steve McCraw, direktur Departemen Keamanan Publik Texas, mengatakan dalam sebuah pernyataan Jumat malam bahwa intelijen mengindikasikan "ekstremis brutal" mungkin berusaha untuk mengeksploitasi protes bersenjata yang direncanakan di Austin untuk "melakukan tindakan kriminal." Texas telah menutup gedung Capitol-nya hingga selesai hari pelantikan Presiden.
Di Michigan, pagar didirikan di sekitar gedung Capitol negara bagian di Lansing, dan pasukan dikerahkan dari seluruh negara bagian untuk meningkatkan keamanan. Badan legislatif membatalkan pertemuan minggu depan, dengan alasan dari sumber informasi yang dapat dipercaya, mereka khawatir atas ancaman itu. ***