Setelah Amerika Tunjuk Houthi Teroris, Riyadh Dapat Serangan Udara

- 25 Januari 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi pasukan Houthi
Ilustrasi pasukan Houthi //Aljazeera

MANTRA SUKABUMI – Setelah beberapa hari Amerika tunjuk milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai organisasi teroris asing, Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, dapat serangan udara dan berhasil digagalkan. 

Serangan udara terhadap Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, terjadi setelah Amerika Serikat tunjuk milisi Houthi sebagai organisasi teroris asing.

Riyadh yang mendapatkan serangan udara tersebut merupakan salah satu mitra Amerika Serikat dan Amerika akan membantu untuk mempertahankan diri dari serangan teroris Houthi. 

 Baca Juga: Shopee SMS Tiba, Waktunya Belanja Bulanan Murah dengan Gratis Ongkir Rp0 dan ShopeePay Deals Rp1!

Baca Juga: Usai Kasusnya Ditutup, Gisel Sampaikan Selamat Ulang Tahun kepada Wijin

Dikutip mantrasukabumi.com dari Arabnews, Senin, 25 Januari 2021. Bahwa setelah beberapa hari Amerika Serika tunjuk milisi Houthi sebagai teroris, mitra Amerika yaitu Riyadh dapat serangan udara.

Pada hari Minggu, Amerika Serikat mengutuk percobaan serangan udara di Riyadh pada akhir pekan dan menyampaikan bahwa siapa pun yang mencoba merusak stabilitas Kerajaan akan dimintai pertanggungjawaban.

Departemen Luar Negeri menyampaikan bahwa serangan di ibu Riyadh pada hari Sabtu, yang digagalkan pertahanan udara, diduga merupakan upaya untuk menargetkan warga sipil.

"Serangan semacam itu melanggar hukum internasional dan merusak semua upaya untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas," kata Departemen Luar Negeri. 

“Saat kami berupaya mengurangi ketegangan di kawasan melalui diplomasi berprinsip, termasuk dengan mengakhiri perang di Yaman, kami juga akan membantu mitra kami, Arab Saudi, mempertahankan diri dari serangan di wilayahnya dan menahan mereka yang mencoba merusak stabilitas," sambungnya.  

Baca Juga: Miliki Wajah Cantik dengan Masker Buatan Sendiri, ini Caranya

Selain Amerika Serikat, Inggris pun mengutuk serangan yang merusak perdamaian regional tersebut.

"We strongly condemn these attacks, and we stand by our Saudi partners. (Kami mengutuk keras serangan ini, dan kami mendukung mitra Saudi kami)," ucap Menteri Luar Negeri Dominic Raab.

Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah Amerika Serikat menunjuk milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai organisasi teroris asing. 

Warga Yaman pada hari Minggu meluncurkan kampanye media sosial untuk menyoroti kejahatan Houthi dan meyakinkan negara lain bahwa Houthi merupakan teroris asing.

Para jurnalis, aktivis HAM, intelektual, dan pejabat Yaman telah mengutuk pelanggaran hak asasi manusia kelompok tersebut. 

Baca Juga: Akan Tayang Ikatan Cinta Malam ini Episode 138, Aldebaran Semakin Cinta Andin Karena Reyna

Dengan menggunakan tagar #HouthiTerrorismInYemen, dan berbagi gambar serta video yang menunjukkan Houthi meledakkan rumah lawan mereka.

"Houthi mengobarkan banyak perang melawan warga sipil," ucap aktivis Mohammed Abdullah Qassem. 

“Bahkan sekarang, mereka masih menyerang Taiz, Mareb, Al-Bayda, dll. Mereka bersikeras untuk memerintah Yaman dengan kekerasan, berdasarkan teori hak ilahi untuk memerintah, ideologi yang digulingkan Barat berabad-abad yang lalu," sambungnya. 

Sementara itu, pejabat pemerintah Yaman dan milisi Houthi memulai pembicaraan pada hari Minggu untuk mengamankan perjanjian bersejarah kedua tentang pertukaran tahanan.

Baca Juga: Lesti Kejora Unggah Foto Bersama Rizky Billar di Pantai, Netizen Malah Komentar Begini

Pertemuan di Amman, Yordania, bertujuan untuk membebaskan sekitar 300 tahanan, termasuk pejabat tinggi seperti mantan Menteri Pertahanan Mahmoud Al-Subaihi dan saudara laki-laki presiden Yaman, Nasser Mansour Hadi.

Pembicaraan sebelumnya menyebabkan pembebasan 1.065 narapidana pada bulan Oktober dan kembali memberikan harapan untuk mencapai kesepakatan dan mengakhiri perang.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah