Heningkan Cipta di Gedung Putih, Joe Biden: AS Benar-Benar Memilukan, 500 Ribu Lebih Tewas Akibat Covid-19

- 23 Februari 2021, 11:30 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/@joebiden)
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (Instagram.com/@joebiden) /Instagram.com/@joebiden

MANTRA SUKABUMI - Amerika Serikat (AS) mengumumkan kematian akibat Covid-19 di negaranya sudah lebih dari 500.000 orang meninggal. Menurut data Universitas Johns Hopkins, sejauh ini merupakan jumlah kematian tertinggi dari negara mana pun di dunia.

Negara AS mencapai penghitungan yang mengerikan pada hari Senin, 22 Februari, hanya sekitar setahun setelah kematian pertama yang dilaporkan di negara bagian California.

"Hari ini, kami menandai tonggak yang benar-benar memilukan, 500.071 tewas," kata Presiden AS Joe Biden setelah mengheningkan cipta sejenak pada Senin malam di Gedung Putih, yang diterangi oleh ratusan lilin mewakili mereka yang telah meninggal.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Gerak Cepat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Keluarkan Surat Edaran Mengenai Langkah Penanganan Kasus UU ITE

“Lebih banyak orang Amerika yang tewas dalam satu tahun pandemi ini daripada gabungan Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Vietnam. Itu lebih banyak nyawa yang hilang karena virus ini daripada negara lain di dunia,” kata Biden.

“Saat kami mengakui skala kematian massal di Amerika, kami mengingat setiap orang dan kehidupan yang mereka jalani. Mereka adalah orang yang kami kenal, atau orang yang kami rasa kami kenal," sambungnya seperti dikutip mantrasukabumi.com dari laman Al-Jazeera pada 23 Februari 2021.

Baca Juga: Dikabarkan Putus Dengan Billy Syahputra, Amanda Manopo: Sudah Tidak Punya Hubungan Status

Dalam beberapa pekan terakhir, tingkat infeksi Covid-19 di AS memang mulai turun ketika administrasi Biden meningkatkan vaksinasi dan memberlakukan lebih banyak batasan kesehatan masyarakat untuk mencoba membendung penyebaran virus.

Tetapi pada hari Minggu, Dr. Anthony Fauci, ahli penyakit menular terkemuka di negara itu, mengatakan sementara jumlah kasus menurun dengan cepat dari puncaknya baru-baru ini, orang Amerika perlu tetap berhati-hati karena AS belum memvaksinasi cukup banyak orang untuk mencapai kekebalan kawanan.

“Kami belum pernah melihat sesuatu yang mendekati ini selama lebih dari 100 tahun, sejak pandemi influenza 1918. Sesuatu yang menakjubkan ketika Anda melihat angka-angkanya, hampir tidak bisa dipercaya, tapi itu benar,” kata Fauci dalam wawancara dengan program Meet the Press NBC.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sudah Berangkat ke Nusa Tenggara Timur untuk Kunjungi Dua Tempat ini

Baca Juga: Sandiaga Uno Saksikan Langsung Tubuh Mantan Menteri yang Sudah Tak Bernyawa Sesaat Sebelum Dilepas

“Lereng yang menuruni benar-benar luar biasa, sangat curam dan menurun dengan sangat, sangat cepat. Tapi kami masih di level yang sangat tinggi, ”ujarnya.

"Garis dasar infeksi harian masih sangat, sangat tinggi ... Kami ingin mendapatkan garis dasar itu sangat, sangat, sangat rendah sebelum kami mulai berpikir bahwa kami sudah keluar dari masalah" ujar Dr. Anthony Fauci.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x